Iwapi Gelar Parade Gaya Berkebaya di Alun-alun Surabaya
Sri Daryati dari KKI Mojokerto, berperan sebagai Limbuk-Alyara Hananda-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Alun-alun Surabaya penuh nuansa kebaya. Beberapa ibu-ibu tampak berlatih dengan busana mereka masing-masing. Mulai dari melatih gerak dan kekompakan.
Seperti para ibu dari Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia (KKI) chapter Surabaya. Mereka memadukan busana kebaya dan kasual. Atasan kebaya putih, bawahan kain bermotif parang, kacamata hitam dan bersepatu kets.
“Ini konsep kami untuk tampil dalam Parade Gaya Berkebaya yang digelar Iwapi Jatim,” ujar Dorina, koordinator KKI Surabaya. Komunitas tersebut membawa 4 chapter. “Selain Surabaya, ada Mojokerto, Kediri dan Blitar,” tambah perempuan 58 tahun itu.
Jika KKI Surabaya menampilkan kebaya casual, KKI Mojokerto tampil jenaka. Salah seorang dari mereka, Sri Daryati, menggunakan make up ala karakter Limbuk, tokoh panakawan lucu dari pewayangan.
“Konsep keseluruhan adalah Jumputan. Yakni baju rakyat atau baju petani masa lalu di Jawa,” ujarnya. Dia memandu kawan-kawannya saat berlatih dengan berjalan di barisan paling depan. Sedangkan di belakangnya, para perempuan KKI Mojokerto mengenakan topi capil petani.
Iwapi Tuban menampilkan busana kebaya gedong khas kota tersebut. Tampak tiga perempuan, Nurul Aini Rasmani, Heti Sri Susiloningtyas, dan Fetty Nashruddin berlatih cara berjalan di halaman Alun-alun Surabaya. “Ini kebaya dengan batik alami pewarna alam. Koleksi Royyan, pengusaha batik tulis gedog, Tuban,” ujar Heti.
KKI merupakan satu dari 43 komunitas dan organisasi perempuan yang terlibat dalam gelaran Parade Gaya Berkebaya. Event tersebut diadakan di Gedung Balai Pemuda di kompleks Alun-alun Surabaya pada 22 Oktober 2022. “Parade Gaya Berkebaya yang di laksanakan oleh DPD Iwapi Jawa Timur ini untuk mendukung gerakan Kebaya goes to UNESCO. Agar kebaya benar-benar diakui sebagai identitas bangsa indonesia,” ujar Susmiati Rahmawati, ketua Iwapi Jatim.
Sekitar 500 perempuan berkebaya memadati ruang Gedung Balai Pemuda. Acara tersebut didukung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jawa Timur. Parade Gaya Berkebaya diawali dengan seminar bertajuk Kebaya sebagai Identitas Bangsa yang dibawakan oleh Dr Ita Puspitadewi, ketua Himpunan Ratna Busana.
Sekitar pukul 13.00, seluruh penampil dari berbagai komunitas unjuk gigi. Mereka membawakan busana dan kekompakan masing-masing. Beberapa tampil dengan elegan dan anggun, beberapa mengundang tawa. Salah satunya KKI Surabaya. Saat berjalan, seorang dari mereka mengambil smartphone lalu ber-selfie. Para anggota yang lain sontak berkerumun agar terlihat dalam foto tersebut. Benar-benar emak-emak millenial. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: