Siapkan Relokasi untuk Korban Bencana
GUBERNUR JAWA TIMUR Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Trenggalek M Arifin (berpeci) meninjau lokasi longsor di Desa Sumurup, Trenggalek, Minggu, 23 Oktober 2022.-Humas Pemprov Jatim-
TRENGGALEK, HARIAN DISWAY- HAMPIR sepekan longsor di Desa Sumurup, Dusun Pule, Kecamatan Bendungan, Kabupaten TRENGGALEK, terjadi. Selasa, 18 Oktober 2022, adalah hari yang sangat mencekam bagi masyarakat di sana.
Terutama, bagi empat rumah yang menjadi korban bencana alam tersebut. Di rumah itu, terdapat lima kepala keluarga dengan 16 jiwa. Itu dampak cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Ya, kini Jatim sedang berada di musim hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Juanda merilis, beberapa daerah di Jatim mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang. Kemarin, 23 Oktober 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi daerah tersebut. Melihat masyarakat di posko pengungsian.
Ada 51 kepala keluarga dengan total 127 jiwa. Selain melihat kondisi pengungsi, mantan menteri sosial itu melihat kondisi tanah di lokasi kejadian.
Menurutnyi, lokasi tanah sudah tidak layak ditempati warga. Sebab, kondisi tanahnya sangat labil. Karena itu, Khofifah menyiapkan lahan milik Dinas Perkebunan Jatim. Total luas tanah itu adalah 7.315 meter persegi.
Daerah tersebut akan dijadikan tempat relokasi permanen bagi masyarakat terdampak. Pemerintah provinsi juga memberikan bantuan untuk membangun rumah di tanah tersebut sebesar Rp 50 juta per kepala keluarga.
”Akan dibangun hunian bagi warga terdampak sekitar area longsor. Sekaligus kandang komunal bagi hewan ternak di sekitar area baru tersebut,” ujar Khofifah saat ditemui seusai menghadiri acar Maulidur Rasul Muslimat NU Jawa Timur di Jatim Expo, Minggu, 23 Oktober 2022.
Khofifah juga mendatangi lokasi yang menjadi relokasi warga. Dia mendatangi warga yang terlebih dahulu menempati daerah perkebunan tersebut. Dia minta agar bersedia menerima warga yang akan direlokasi itu.
Dia juga memastikan bahwa proses hibah tanah itu bisa dilaksanakan dengan cepat. ”Karena ini (hibah tanah) dari pemprov ke pemkab bisa langsung cepat. Kalau hibahnya ke luar lembaga selain pemkab, cukup panjang,” ungkapnyi.
Di sisi lain, Khofifah mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana. ”Masyarakat harus terus waspada karena dari Oktober 2022 sampai Januari 2023, BMKG memprediksi terjadi cuaca ekstrem,” imbuhnyi.
Sementara itu, Bupati Trenggalek M. Arifin menyampaikan bahwa dirinya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) tengah membuat sabuk air di atas lokasi longsor. Itu dilakukan sebagai langkah mitigasi awal.
”Sabuk air difungsikan agar air yang mengalir dari atas tidak masuk ke celah-celah retakan yang bisa memicu longsor susulan,” ucap Cak Ipin, sapaan akrab M. Arifin. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: