Film Dokumenter Soekarno Masuk Nominasi FFI: Membawa Misi Pelurusan Sejarah (1)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (peci hitam) berdiskusi dengan Pendiri Begandring Soerabaia Kuncar, Nanag Purwono serta dosen FIB Unair Kukuh Yudha Karnanta di Lodji Besar Peneleh 30 Juli 2022.-Dok Begandring Soerabaia-
Film garapan Sutradara Faizal Anwar, Koesno, Jati Diri Soekarno, masuk nominasi Film Dokumenter Pendek Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2022. Banyak yang terkejut. Termasuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang jadi pemeran Soekarno.
--
Lodji Besar markas Begandring Soerabaia di seberang Makam Belanda di Peneleh sibuk sekali 30 Juli 2022 lalu. Bangunan kuno peninggalan Belanda itu penuh dengan peralatan syuting film.
Kamera, kabel, lampu dan kru film memenuhi ruang tamu. Hari itu, mereka merekam adegan terpenting dalam film dokumenter: pidato Soekarno yang diperankan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tak punya pengalaman main film sebelumnya. Namun Komunitas Begandring Soerabaia berhasil meyakinkan Eri.
Film tersebut merupakan kolaborasi Begandring Soerabaia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, Pemkot Surabaya dan TVRI Jawa Timur.
Meski biasa tampil di depan umum, Eri tak bisa menyembunyikan rasa groginya. Ia mengenakan jas dan setelah celana serba putih, plus peci hitam khas Bung Karno.
Persiapannya sangat mepet. Eri menghafalkan naskah di tempat syuting. Mimik wajah dan postur tubuhnya harus tegas. Memang sulit untuk memerankan sosok yang sudah sangat dikenal.
Proses pengembilan film dokumenter Soekarno oleh TVRI Jatim di Peneleh, Surabaya..-Dok Begandring Soerabaia-
Dan Eri mengakui itu. Tak mudah menirukan gaya sang Proklamator RI itu. Proses syuting harus diulang karena kurang mirip.
Eri pun belajar di lokasi. Ia mendengarkan rekaman pidato Bung Karno berkali-kali. Sesekali ia mencoba gestur dan intonasi Bung Karno yang khas itu.
Anda sudah tahu: Bung Karno adalah orator ulung. Kalimat, gestur, hingga sorot matanya begitu magis. Mampu menyedot perhatian rakyat Indonesia bahkan perwakilan dunia di berbagai pertemuan Internasional. Pidato Bung Karno tidak pernah membuat ngantuk pendengarnya.
Untungnya Eri cepat belajar. Setelah mempelajari rekaman Bung Karno, proses syuting akhirnya berhasil.
Salah satu naskah yang harus dihafal adalah kalimat Bung Karno yang menyatakan ia lahir di Surabaya. “Bahwa saya dilahirkan bertanggal 6 Juni 1901 di Blitar. Itu salah. Saya dilahirkan di Surabaya. Jadi saya arek Suroboyo,” ucap Eri menirukan kalimat Bung Karno,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: