Anies Baswedan Titipkan Legacy bagi Warga Jakarta

Anies Baswedan Titipkan Legacy bagi Warga Jakarta

Anies Baswedan saat diwawancarai CEO Harian Disway Tomy C. Gutomo di rumahnya.-Rakka Denny-Harian Disway-

Keempat, kota ini menjadi kota yang memukau bagi dunia. Menyelenggarakan event-event global. Yang salah satunya yang diselenggarakan Jakarta, misalnya Formula E. Kemudian, kita membangun fasilitas yang kelas dunia. Apa misalnya? Perpustakaannya kelas dunia. Pusat kegiatan kebudayaan dan keseniannya kelas dunia. Stadionnya kelas dunia. Bahkan, kita juga membangun jalan-jalan itu dengan konsep complete street. Ada jalur untuk pejalan kaki, ada jalur untuk pesepeda, ada jalur untuk kendaraan pribadi, ada jalur untuk kendaraan umum. Itu namanya complete street. 


Ajang balapan mobil listrik internasional Formula E di dekat Jakarta International Stadium. -Foto: Rifky Widianto @rfkyw-

Bagaimana pengakuan luar negeri terkait konsep Jakarta sebagai kota kelas dunia?

Jakarta menjadi tuan rumah Urban 20. Transportasi kendaraan umum itu diakui dunia. Jakarta ini mendapatkan Sustainable Transport Award 2021. Itu karena perubahannya paling signifikan di dunia. Lalu, Jaki (Jakarta Kini), aplikasi itu mendapat penghargaan di Asia Tengara. Kita mengalahkan Singapura, Kuala Lumpur. Bolehlah kita berdiri tegak. 

Saya sendiri aktif di dunia internasional, ada namanya C 40 Cities. Jadi, C 40 ini adalah asosiasi wali kota sedunia, 40 kota besar, yang penduduknya di atas 5 juta jiwa. Nah, ketuanya adalah wali kota London, wakilnya saya gubernur Jakarta dan gubernur Tokyo. Kami aktif sekali dalam forum- forum internasional. Jadi, Jakarta ini bukan hanya di dalam konteks Indonesia, tapi dia adalah kota terbesar di belahan selatan dunia. Yang harus ada di dalam radar percakapan dunia, dan apa yang kita kerjakan kemarin itu seolah dunia dijadikan rujukan.

Capaian kelima terkait apa?

Lalu, yang kelima adalah Jakarta sebagai kota yang lestari. Kota yang lestari itu artinya adalah kota yang ramah lingkungan. Kota yang warganya mulai menyadari tentang pentingnya menjaga lingkungan. Apa yang kita kerjakan, mulai bus listrik kemudian membangun sekolah net zero. Kita membangun lebih dari 400 taman di Jakarta. Dan tamannya itu diubah konsepnya dari garden menjadi park. Kalau garden itu untuk tontonan, kalau park itu untuk bermain. Kemudian, kita membangun ruang limpah sungai. Hanya ada tiga negara yang melakukan, Belanda, Singapura, dan sekarang Jakarta. 

Apa itu ruang limpah sungai?

Ruang limpah sungai itu adalah kawasan di kanan kiri sungai yang dibuat rendah seperti danau tapi kering. Fungsinya untuk bermain. Ketika musim hujan, airnya melimpah, dia menjadi tempat parkir air. Daripada parkirnya di kampung. Ya, lebih baik parkirnya di tempat ini saja. Jadi, sengaja dibuat rendah. Nah, jadi konsep yang kita bangun adalah konsep kota yang lestari.


Anies Rasyid Baswedan   -Foto: Rakka Denny-Harian Disway-

Anda sudah banyak memberikan legacy di DKI Jakarta. Bagaimana Anda memastikan bahwa legacy tersebut terjadi di tangan penerus Anda?

Kita percayakan kepada sistem. Dan saya percaya bahwa pembangunan ini dilakukan untuk kebaikan warga Jakarta. Biarkan rakyat nanti menilai juga. Saya percaya rakyat akan bisa objektif menilainya. Dan rakyat akan menyampaikan aspirasinya. Intinya gini, kalau program transportasi itu dinilai oleh rakyat baik, lalu tidak diteruskan, ya rakyat juga yang nanti akan protes. Saya tidak bisa memaksakan apa yang menjadi pandangan saya untuk orang-orang yang bertugas sesudah saya. Saya harus menghormati itu. Seperti juga orang-orang sebelum saya tidak bisa juga memaksakan itu kepada saya. 

Tapi, saya percaya bahwa program yang kami bangun mengedepankan akal sehat, mengedepankan objektivitas, mengedepankan kepentingan rakyat banyak, melaksanakan perintah konstitusi. Karena itu, saya percaya bahwa rakyat pun akan ikut menjaganya. Itu yang saya percayakan. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: