KTT B-20 Terbitkan 4 Program Warisan

BALI, HARIAN DISWAY - Ini masih rangkaian KTT G20. Tapi untuk urusan bisnis. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) B-20 telah digelar di di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDC), Minggu, 13 November 2022. Pertemuan yang diinisiatori oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini akan berlangsung hingga hari ini. 

Dihadiri lebih dari 3300 delegasi yang terdiri dari 2000 CEO, pemimpin bisnis dari 65 negara dan beberapa kepala negara. Konferensi ini juga didukung oleh lebih dari 1200 anggota Task Force dan Action Council, serta anggota IAC yang mewakili lebih dari 15 sektor industri. 

BACA JUGA:Biden Sudah Tiba, Xi Jinping Hari Ini

Ketua B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, B-20 Indonesia juga telah merumuskan 25 rekomendasi kebijakan dan 68 policy action. Serta empat program warisan untuk menjawab permasalahan global. Yakni menyangkut green transition, inklusivitas ekonomi melalui digitalisasi, serta pemerataan akses kesehatan.  

“Untuk transisi hijau, warisan yang disiapkan adalah Carbon Center of Excellence,” ujar Shinta dalam sambutannyi. Itu sebagai ruang berbagi pengetahuan dan praktik terbaik perdagangan karbon. Tentu untuk mengembangkan pasar karbon sukarela sebagai sumber pembiayaan alternatif.  

Pertumbuhan inklusif dan digitalisasi telah dikembangkan B20 Wiki. Yakni sebagai sistem pendukung bagi UMKM melalui digitalisasi dan perluasan akses pasar. Selain itu, ada One Global Women Empowerment (OGWE) yang akan mendorong pertumbuhan kewirausahaan perempuan dan kesetaraan gender.  

Untuk prioritas kesehatan, B20 mengembangkan Global “One Shot” Campaign. Tujuannya, menyediakan infrastruktur relevan untuk mitigasi krisis kesehatan masa depan. Yakni melalui keterlibatan sektor bisnis global dalam menyediakan akses vaksin dan riset klinis.  

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun turut hadir. Ia mengajak para investor untuk datang ke Indonesia. Mengingat Indonesia tengah mengejar upaya mencapai hilirisasi industri, terutama sektor pertambangan

Ia meyakinkan para pengusaha dunia bahwa situasi Indonesia jauh berbeda dengan kondisi masa lalu. Bahwa Indonesia kini menunjukkan perubahan besar. 

Terutama menyangkut pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan capaian investasi yang terus menanjak. “Jika ada negara atau mungkin pebisnis yang melihat Indonesia seperti delapan tahun yang lalu, lupakan saja. This is Indonesia, this is new Indonesia,” ungkap Luhut.

Secara makro ekonomi, Indonesia adalah negara yang kuat. Mampu mencapai pemulihan ekspor tertinggi sebesar USD 292 miliar hingga Oktober lalu. Jumlah itu meningkat ketimbang tahun lalu yang mencapai USD 219 miliar. 

“Kondisi ekonomi yang membaik juga ditunjukkan dengan capaian investasi yang tumbuh dari kuartal per kuartal,” tandasnya. Dengan demikian, capaian-capain itu pun sukses membawa ekonomi Indonesia pada kondisi yang lebih baik. Setidaknya dalam lima tahun terakhir. (Mohamad Nur Khotib)

 

 

Sumber: