Setelah Absen 5 Tahun, Sang Pahlawan Jerman Kembali Tampil di Pentas Internasional

Setelah Absen 5 Tahun, Sang Pahlawan Jerman Kembali Tampil di Pentas Internasional

NAMANYA akan selalu sejajar dengan Helmut Rahn, Gerd Muller, dan Andreas Brehme sebagai pencetak gol kemenangan Jerman di final Piala Dunia. Pahlawan kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014, Mario Gotze, berada di barisan Der Panzer –sebutan timnas Jerman– di Piala Dunia 2022 Qatar. Keberadaannya menjadi salah satu kejutan dari Pelatih Kepala Jerman Hansi Flick saat merilis 26 pemain yang akan berlaga di Qatar.

Gotze yang mengenakan nomor punggung 19 pada 2014 kini mengenakan nomor 11 yang identik dengan top skorer Jerman Miroslav Klose. Marco Reus yang pada edisi terakhir menggunakan nomor tersebut cedera dan terpaksa tidak mengambil bagian dalam perjalanan tim di Qatar.

Flick mengatakan bahwa sang pemain bahagia lantaran bisa kembali berseragam timnas Jerman. Sang Bundestrainer juga menyatakan, Gotze dalam kondisi fit dan siap tampil di Qatar.

”Mario benar-benar bahagia. Begitu juga kami yang memilikinya. Kita semua tahu, ia adalah pemain yang luar biasa. Ia telah tampil di level yang sangat tinggi dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Flick.

”Ia punya masalah pada awalnya, tapi sekarang benar-benar fit,” lanjutnya.

Gotze pun menjadi satu dari empat pemain yang tersisa dari skuad juara 2014. Bersama Manuel Neuer, Matthias Ginter, dan Thomas Muller. Empat pemain itu menjadi pilar penting Jerman yang saat itu dibesut Joachim Low.

Gotze menjadi sosok yang dirindukan pendukung Jerman. Pemain Eintracht Frankfurt itu menjadi aktor kemenangan Der Panzer di babak final 2014. Sontekannya pada menit ke-113 kala memanfaatkan umpan Andre Schurrle sukses mengubur harapan Lionel Messi cs mengangkat trofi empat tahunan tersebut.

Eks pemain Borussia Dortmund itu tak bermain untuk Jerman sejak pertandingan melawan Prancis pada November 2017. Artinya, ia melewatkan Piala Dunia 2018 dan Euro 2020.

Penyakit miopati, sejenis peradangan otot, yang dialami saat membela Dortmund pada 2017 sempat membuat Gotze hilang dari peredaran. Ia harus menepi 18 pekan untuk menjalani penyembuhan.

Pascapulih dari penyakit tersebut, Gotze seolah kehilangan sentuhan kebugarannya di atas lapangan. Penampilannya terus menunjukkan tren yang menurun. Ia juga sering melewatkan laga bersama Dortmund sehingga dianugerahi predikat ”kaki kaca”.

Pada 2020, Gotze hengkang ke Belanda untuk membela PSV Eindhoven dengan status bebas transfer. Bersama PSV, ia menemukan kembali sentuhan magisnya di lapangan. Selama dua musim membela juara Eredivisie 24 kali tersebut, 18 gol dan 18 assist sukses ditorehkan dalam 77 pertandingan di semua kompetisi.

Sejak memutuskan untuk kembali merumput di Jerman, Gotze menjadi andalan Frankfurt di lini tengah. Ia selalu dipercaya pelatih Oliver Glasner dalam 14 pertandingan yang telah dijalani Frankfurt di Bundesliga. Peran vital yang dijalankannya di Frankfurt sudah cukup untuk mengantar produk akademi Dortmund itu untuk kembali membela Der Panzer setelah lima tahun absen.

”Sudah lama. Lima tahun tepatnya. Saya sangat senang menjadi bagian dari skuad Piala Dunia Jerman lagi dan berterima kasih atas kepercayaan Hansi Flick beserta staf pelatih,” cuit Gotze melalui akun Twitter pribadinya.

Pemain 30 tahun tersebut memiliki andil besar atas suksesnya klub berjuluk Die Adler itu menembus babak 16 besar Liga Champions. Penampilan Gotze musim ini memang menunjukkan grafik membaik. Musim ini ia telah memainkan totak 1.718 menit dalam 22 pertandingan di seluruh kompetisi, dengan torehan 2 gol dan 3 assist.

Hanya mencetak dua gol untuk tim barunya, konsistensi Gotze jelas membawanya kembali ke perhatian Flick. Ia pemain Jerman nomor lima dengan statistik goal-creating actions tertinggi di Bundesliga musim ini.

Kini Gotze tak hanya menampilkan pemain yang dikenal karena ”momen spesial”. Kecerdasan permainan adalah yang membedakan Gotze dengan dirinya saat usia muda. Hari ini Gotze menunjukkan bahwa dirinya bisa bermain di level tinggi di Bundesliga dan Liga Champions, dalam ritme ketat, tiga atau empat hari. Itu mungkin menjadi faktor penentu bagi Flick.

Patut dinanti kiprah Gotze di Qatar. Pemilik 63 caps internasional itu dihadapkan pada persaingan untuk memperebutkan satu slot di lini tengah Der Panzer. Mampukah Gotze berkembang bersama nama-nama seperti Julian Brandt, Jamal Musiala, Jonas Hofmann, dan mantan koleganya, Ilkay Gundogan? (Yuma Ivanda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: