Cheng Yu Pilihan Cendekiawan Yudi Latif: Zhi Zui Jin Mi
Cheng Yu Yudi Latif--
CENDEKIAWAN Yudi Latif berprinsip, "Hidup ini pendek, sedang kehidupan itu panjang. Maka, janganlah demi penghidupan, kita korbankan kehidupan."
Memang, tak sedikit yang sampai, misalnya, melupakan keluarga gara-gara sibuk bekerja. Anak ditelantarkan. Orang tua yang kian menua tak mendapat perawatan. Maklum, sebagaimana dibilang Tao Gu 陶谷 (903-970), salah satu elite istana Dinasti Song Utara, "纸醉金迷" (zhǐ zuì jīn mí): harta memabukkan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Dirut KB Bukopin Robby Mondong: Bai Lian Cheng Gang
Di Tiongkok, dan mungkin juga di Indonesia, fenomena demikian kian lumrah. Untungnya, pemerintah Tiongkok tidak tinggal diam. Di media-media, di tempat-tempat umum, selalu diingatkan untuk mengingat yang ditinggalkan.
Pegiat seni pun ikut ambil bagian. Ada satu lagu yang sangat terkenal dan diputar di acara Malam Perayaan Imlek yang disponsori negara pada awal milenium 2000. Judulnya, "常回家看看" (cháng huí jiā kàn kàn): sering-seringlah pulang menyambang.
Di videonya, digambarkan sosok ayah dan ibu yang sama-sama sudah memutih rambutnya, menunggu putra-putrinya yang sibuk merantau mencari penghasilan, menjenguk mereka dalam kesunyian. Tanggal-tanggal di almanak dilingkari, menanti tibanya hari yang bagi mereka adalah paling membahagiakan dalam hidupnya.
Yudi Latif barangkali hendak mengingatkan kita untuk juga bisa begitu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: