Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Diajak Raih Peluang Kreatif di Era Gig Economy
DIREKTUR Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.-istimewa-
BANDA ACEH, HARIAN DISWAY- SAAT ini adalah era gig economy. Yakni, maraknya peluang kesempatan kerja jangka pendek yang sesuai dengan minat dan kreativitas serta dapat berkembang menjadi profesi.
Tren gig economy itu menyediakan peluang karier tanpa hambatan, independen, bekerja dari mana saja, dan tak mau terikat dalam waktu lama. Namun, untuk mencapai sukses, pekerja dituntut memiliki motivasi dan disiplin diri yang tangguh.
Demikian Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyemangati para mahasiswa saat menjadi dosen tamu pada kuliah umum bertopik Generasi Muda Berdaya dan Berkarya dengan Kartu Prakerja di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis, 24 November 2022.
”Salah satu skill penting yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan adalah bagaimana kita bisa mendisiplinkan diri. Bisa bangun pagi, belajar lebih lama, dan lain-lain. Mental inlander (atau mental orang yang dijajah, Red) tak lagi berlaku. Anak muda harus berani punya target sendiri,” kata Denni.
Denni memaparkan, angkatan kerja zaman sekarang memiliki banyak kelebihan. Antara lain, kemampuan untuk kreatif, kritis, dan kompetitif.
Namun, beberapa kelemahan seperti tidak sabar ingin segera sukses, mudah membanding-bandingkan, dan mudah menyerah menjadi tantangan tersendiri.
Menurut Denni, saat ini ada beberapa profesi yang sangat populer dan menjanjikan di kalangan anak muda. Misalnya, vlogger dan video creator, fotografer khusus makanan, penulis jurnalisme publik, programmer, hingga komedian.
Selain itu, banyak juga peluang untuk menjadi pelaku wirausaha atau pendiri berbagai perusahaan baru. ”Tapi, bagaimana bisa cepat punya skill sesuai yang dibutuhkan, dan kita tahu ada peluang?” tanya Denni.
Program kartu prakerja sebagai program peningkatan keterampilan dari pemerintah menawarkan solusi. Berjalan hampir tiga tahun, program kartu prakerja telah memberikan pelatihan sekaligus menyalurkan bantuan sosial secara online bagi 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dari jumlah itu, 440 ribu orang di antaranya berdomisili di Aceh dengan total dana bantuan tersalurkan ke provinsi tersebut mencapai Rp 972 miliar.
Pada kuliah umum itu, Denni Purbasari didampingi Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Hengki Sihombing.
Hengki menekankan, dari sisi permintaan pasar kerja, saat ini banyak perusahaan, termasuk UMKM, yang membutuhkan tenaga marketing, administrasi, akuntansi, desain, sampai teknologi informasi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: