Liga 1 Digelar Lagi, Persebaya Jalani Laga Perdana Lawan Barito Putera di Semarang

Liga 1 Digelar Lagi, Persebaya Jalani Laga Perdana Lawan Barito Putera di Semarang

Persebaya Menang Tipis 1-0 Atas PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo--Instagram/@psssleman

Persebaya bakal mengawali lanjutan kompetisi Liga 1 di Semarang. Bajol Ijo bakal menghadapi Barito Putera di Stadion Jatidiri Semarang, 2 Desember mendatang. Kepastian itu terungkap setelah para pemilik klub Liga 1 bertemu Menpora Zainudin Amali di Jakarta, Senin (28/11). 

Setelah itu, Alwi Slamat dan kawan kawan bakal bentrok dengan Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo Sleman. Mengacu jadwal lama harusnya pertandingan digelar di Bandung. 

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang mengubah format kompetisi. Dari home away menjadi sentralisasi. Semua pertandingan lanjutan Liga 1 akan digelar di Jateng dan DIY. Oleh karena itu beberapa stadion di wilayah ini akan dipakai. Selain dua stadion di atas, ada juga venue lain yang disiapkan. Yakni Manahan (Solo), M. Soebroto (Magelang), dan Sultan Agung (Bantul). 

Namun hal ini tidak paten. Hanya untuk sisa pertandingan putaran pertama. Atau sampai pekan ke-17 yang dijadwalkan berakhir 23 Desember mendatang.

Setelah itu, LIB mengusulkan akan kembali ke home away. Klub Liga 1 kembali bertanding di kandang masing-masing. Dengan atau tanpa kehadiran penonton. Semua masih akan dikaji kembali.

“Usulan kami seperti itu. Kami selesaikan dulu putaran pertama ini. Setelah itu kita kembali ke format awal,” ungkap Dirut LIB Ferry Paulus di sela workshop Panpel tim Liga 1 di Jakarta, akhir pekan lalu. 

Pelatih Aji Santoso menyambut gembira adanya kepastian tersebut. Ia tidak terlalu memedulikan sistem yang dipakai. Sentralisasi atau home and away. Yang terpenting, kompetisi bisa dilanjutkan dulu. “Tidak masalah, yang penting jalan dulu. Nanti sambil jalan di evaluasi kan,” terangnya.

Presiden Madura United, Achsanul Qosasih mengkritis perubahan format ini.  Menurutnya, LIB harus tegas dalam menentukan format. Tidak berganti-ganti. Kalau memang pakai sentralisasi, maka sebaiknya sampai akhir kompetisi.

“Jika memutuskan pakai sistem sentralisasi, lakukan sampai kompetisi selesai. Kalau ganti sistem di tengah jalan itu tidak akan adil,”ungkapnya.

Anggota BPK RI ini menyontohkan laga Persija Jakarta vs Persib. Pada putaran pertama ini, kedua tim bermain di tempat netral. Lantaran sistem sentralisasi. Namun nanti di putaran kedua, giliran Persija tuan rumah. Tentu hal itu sangat merugikan Persib Bandung.(Gunawan Sutanto)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: