Meriahkan Festival Kemasan Seni Pertunjukan Tari dan Karawitan, Sanggar Dahayu Astramaya Juara 1

Meriahkan Festival Kemasan Seni Pertunjukan Tari dan Karawitan, Sanggar Dahayu Astramaya Juara 1

Andang bersama Clara Alverina, Syafira, Maulidini Rizki Aulia, Alifia Marsya Irawan, Anisa Nur Shafira, Katarina Dyah, Yulia Khusnul, Clarisya Audrey, dan Keysha Nadine.--

BOGOR, HARIAN DISWAY - Menampilkan tari Mupusti, Sanggar Dahayu Astramaya Bogor meraih juara 1 pada ajang Festival Kemasan Seni Pertunjukan Tari dan Karawitan, pada 26 November 2022 lalu. 

Mupusti ditarikan oleh Clara Alverina, Syafira, Maulidini Rizki Aulia, Alifia Marsya Irawan, Anisa Nur Shafira, Katarina Dyah, Yulia Khusnul, Clarisya Audrey, dan Keysha Nadine. Kesembilan penari itu dilatih sendiri oleh pendiri sanggar, Andang.

Dijelaskan Andang, Mupusti difilosofikan sebagai Hirup Hurip Kahirupan, serah sumerah ka gustina, pun sampun kasang rumuhun, mugi mekar dangiangna. ”Berarti kehidupan yang selalu menyerahkan diri ke Allah, pamitan kepada yang telah tiada, semoga kesenian tetap abadi dan selalu harum sampai sekarang,” terangnya.

Makna baik itulah yang dibawa sanggarnya saat memeriahkan event yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bogor. Dengan tarian itu, Sanggar Dahayu Astramaya Bogor bercerita tentang perilaku bijak masyarakat. Utamanya dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang melekat pada tradisi serta kesenian rakyat yang telah ada dari dulu. 

”Jadi maksud kami menampilkan tarian ini sebagai ungkapan rasa syukur melalui bentuk kegiatan kesenian rakyat sebagai perwujudan budaya dan kebiasaan bagi sebagian besar masyarakat di Jawa Barat,” kata Andang, pemilik dan pelatih Sanggar Dahayu Astamaya Bogor.

Andang mengatakan bahwa kegiatan kemasyarakatan di Jawa Barat banyak diekspresikan dalam bentuk kesenian. ”Mupusti ini memperlihatkan bagaimana sistem keyakinan dan kepercayaan masyarakat agraris yang dianut oleh masyarakat Jawa Barat ditampilkan dalam bentuk tarian. Mengajak kita selalu ingat pada budaya meskipun era semakin modern,” terangnya. 
Momen setelah Sanggar Dahayu Astramaya Bogor yang didirikan Andang menari Mupusti dalam ajang Festival Kemasan Seni Pertunjukan Tari dan Karawitan.--

Semenangan yang diraih adalah kerja keras dari seluruh tim. “Kami latihan intensif, meskipun para penari adalah mayoritas pelajar, namun kami terus disiplin berlatih selama dua minggu. Di samping memang penari-penari yang diturunkan ini adalah penari-penari hebat, tim kami juga hebat ada penata musik, rias, busana, artistik dan tim kreatif,” jelasnya.

Bukan kali ini saja sanggar yang didirikan pada 2 Februari 2021 itu menorehkan prestasi. Di antaranya pernah meraih Juara 3 Festival Kemasan Pertunjukan Tari, Juara 2 Rampak Jaipongan Budi Luhur, Juara 1 Pasanggiri Anggana Sekar, Sanggar Terfavorit Lomba Tari Tradisional dan Kreasi Nusantara, Juara Umum Lomba Tari Kreasi Daerah Nusantara Kategori Group Sekolah Dasar, Juara Favorit Rampak Genjlong Jaipong, Penyelenggara Festival Ceta Bogor 3 Provinsi.

Maka dengan kemenangan itu, Andang berharap semoga Sanggar Dahayu Astramaya dapat terus berperan aktif dalam pelestarian kesenian tradisional khususnya dalam pengembangan tari, juga sebagai wadah pembinaan bakat, minat, dan kemampuan berolah seni dalam pengembangan tari. 

”Selain itu dapat memberdayakan masyarakat dalam kegiatan berkesenian dengan meningkatkan aktivitas dan kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan bangsa,” tegasnya. (Eka Ardhinie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: