Kematian Sekeluarga Kalideres Terus Didalami Polisi
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih diselidiki polisi meski hampir sebulan belum terungkap. Terbaru, polisi menggelar rapat konsolidasi bersama para pakar. Spekulasi warga terus berkembang.
POLISI memastikan, rapat dengan para pakar itu bagian akhir dari penyelidikan panjang yang belum bisa diungkap. Kasus tersebut unik. Termasuk keunikan polisi yang terus menyelidiki.
Seperti diberitakan, empat mayat sekeluarga ditemukan meninggal di rumah mereka di Perumahan Citra Garden Extension 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis sore, 10 November 2022.
Rumah didobrak. Itu setelah beberapa kali warga melapor bau busuk di sekitarnya. Pendobraknya Ketua RT Asiung. Ia didampingi aparat kelurahan setempat. Ternyata, empat mayat sudah kering.
Yakni, jenazah Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya, Margaretha Gunawan (68). Lalu, anak mereka, Dian Febbyana (42), dan adik Rudiyanto bernama Budyanto Gunawan (69). Rumah itu hanya dihuni empat orang tersebut.
Hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan. Juga, bukan keracunan. Tapi, di lambung mereka tidak ada makanan.
Lalu, ramai beredar kata ”kelaparan”. Yang ditafsirkan tidak punya uang buat beli makanan. Ternyata, anggapan itu salah. Keluarga tersebut belum lama menjual mobil Honda Brio seharga Rp 160 juta. Mereka tinggal di rumah senilai sekitar Rp 1,5 miliar yang akan digadaikan Rp 600 juta, tapi batal.
Pemeriksaan lanjut, yang meninggal duluan Margaretha, diketahui 13 Mei 2022. Meninggalnya mungkin sudah lama karena sudah membusuk.
Itu diketahui dua petugas koperasi simpan pinjam yang akan menerima gadai rumah Rp 600 juta, tapi batal karena tidak bisa konfirmasi sertifikat rumah atas nama Margaretha yang sudah meninggal.
Yang meninggal terakhir adalah Dian. Itu berdasar hasil penyelidikan polisi.
Terbaru, akhir pekan lalu polisi menemukan diduga mantra. Ditulis di kerta putih ukuran 5 x 15 cm yang sudah kumal. Tulisannya sudah tak terbaca. Polisi menduga itu mantra karena bahannya kain.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada pers Senin, 5 Desember 2022, menjelaskan.
”Hari ini kita rapat bersama tim pakar. Dari kedokteran forensik, psikologi forensik, dan sosiologi agama, juga laboratorium forensik.”
Sosiologi agama dilibatkan karena dugaan mantra itu. Hasil rapat polisi dan para pakar sudah sudah ada, tapi belum diumumkan polisi. Masih akan didalami lagi. Meski pendalaman kasus itu sudah hampir sebulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: