Achraf Hakimi: Pemain Kelahiran Madrid yang Singkirkan Spanyol di Piala Dunia
Bek sayap Maroko kelahiran Spanyol jadi penentu kemenangan negaranya di babak adu penalti dengan skor 3-0. Tendangan dinginnya memastikan pijakan tim Singa Atlas di perempat final.--
DOHA, HARIAN DISWAY - Maroko berhasil menyingkirkan kampiun Piala Dunia 2010: Spanyol tadi malam, Selasa 6 Desember 2022. Mereka lolos ke babak 8 besar lewat adu penalti di babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar dengan skor 3-0. Semua mata tertuju ke Achraf Hakimi, eksekutor penentu kemenangan Maroko.
Dengan tenang, bek sayap Paris Saint-Germain itu melakukan tendangan chip ke gawang Spanyol yang dijaga Unai Simon. Tendangan itu lantas membuat semua pendukung dan pemain Maroko melompat kegirangan.
Hakimi langsung berlari menuju ibunya di tribun untuk merayakan kemenangan tersebut. Gol tersebut terasa sangat emosional karena Hakimi lahir di Madrid, Spanyol pada 1998.
Keluarganya pindah secara legal ke Spanyol dari Maroko sebelum dirinya lahir. Ia direkrut oleh akademi La Fabrica Real Madrid saat berusia tujuh tahun.
Terlepas dari daya pikat Stadion Santiago Bernabeu yang saat itu jadi panggung Raul Gonzalez, Sergio Ramos, dan kawan-kawan, Hakimi dan saudara-saudaranya adalah penggemar klub Madrid lain, Getafe. Dimana pahlawan mereka adalah winger internasional Maroko Abdelaziz Barrada.
Pada 2015, Hakimi dilarang bermain untuk tim muda Castilla Madrid ketika FIFA (secara keliru) menganggap dia sebagai salah satu pemain muda asing yang masuk karena pelanggaran transfer pemain muda lintas batas. Padahal, Hakimi punya status homeground.
Hakimi saat masih berseragam Real Madrid.-Reuters-
Berkat penampilan gemilangnya bersama Castilla, Ia dipanggil untuk kamp pelatihan U-19 Spanyol, yang diadakan di markas besar federasi nasional di Las Rozas. Dekat wilayah kelas atas Majadahonda di mana ayahnya kala itu bekerja di sebuah kios di pasar jalanan.
“Saya berada di Las Rozas beberapa hari, bagi saya itu bukan tempat yang tepat, saya tidak merasa betah,” kata Hakimi kepada Marca.
“Tidak ada alasan konkret, hanya apa yang saya rasakan. Ini bukan sebagaimana saya dibesarkan di rumah, yaitu budaya Arab, Maroko. Saya ingin berada di sini,” ujarnya.
Meski masih belia, Federasi Sepakbola Maroko tak ragu memanggilnya ketika berusia 17 tahun. Debut pertamanya melawan Kanada di Marrakech pada Oktober 2016. Kala itu, Hakimi dipercaya Pelatih Herve Renard untuk melakoni debut di menit ke-67 untuk menggantikan Fouad Chalik.
Kini, pemain 24 tahun itu telah mengoleksi 58 caps internasional di level senior. Dilengkapi dengan torehan 8 gol dan 8 assist selama berseragam tim Singa Atlas.
Ia jadi tulang punggung Maroko di Piala Dunia 2022. Dibawah racikan Pelatih Kepala Walid Regragui, tim Singa Atlas akan melanjutkan kampanye mereka di hajatan sepakbola dunia untuk menjalani pertandingan perempat final melawan Portugal pada Sabtu, 10 Desember 2022, pukul 22.00 WIB, di Stadion Al Thumama, Qatar.
Selebrasi timnas Maroko usai menyingkirkan Spanyol, Selasa 6 Desember 2022 di Piala Dunia Qatar 2022.-Timnas Maroko-
Maroko menjadi satu-satunya negara Arab World (Dunia Arab) yang lolos ke 8 besar. Dunia Arab terdiri dari Jazirah Arab hingga Afrika Utara.
Tim Singa Atlas –julukan Maroko– menjadi tim Afrika keempat yang bisa menembus babak delapan besar.
Tiga tim sebelumnya adalah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010. Tak satupun dari tim-tim tersebut yang melangkah lebih jauh ke babak selanjutnya.
Hasil itu sekaligus memulangkan Spanyol dari babak 16 besar untuk kedua kalinya berturut-turut. Empat tahun lalu, Tim Matador juga mengalami kekalahan dengan cara serupa, lewat babak tos-tosan saat diusir tuan rumah Rusia dari babak 16 besar. (Yuma Ivanda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Marca