Angkat Eks Direktur Telkom, Khofifah Minta Bank Jatim Perkuat Tim IT

Angkat Eks Direktur Telkom, Khofifah Minta Bank Jatim Perkuat Tim IT

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Dirut Bank Jatim dan jajaran komisaris memberikan keterangan kepada wartawan setelah RUPSLB Bank Jatim.-Foto: Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar Bank Jatim melakukan perubahan besar. Bank daerah itu diminta memperkuat tim IT-nya sebagai strategi untuk memenangkan pasar. Dengan kekuatan IT tersebut, Bank Jatim bisa melakukan perluasan pasar. 

Khofifah menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. tahun 2022 di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya pada Rabu pagi (7/12).  "Memahami costumer preference salah satunya adalah dengan memperkuat pasukan IT dan kualitas layanan terbaik. Ini karena m-banking telah menjadi kebutuhan," kata Khofifah. 

Oleh karena itu, sebagai pemegang saham terbesar, gubernur mempersilakan nila Bank Jatim merasa perlu untuk merekrut tim IT yang andal. "Jika harus mengadopsi tim IT  yang expert, maka itu adalah sebuah kebutuhan. Jika harus mencangkok maka lakukanlah, jika perlu melakukan short course maka kerjakanlah," sambungnya.

Saat ini, kata Khofifah, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Tanpa itu, Bank Jatim akan kesulitan untuk bersaing. Bagi Khofifah, semua produk keuangan harus kompetitif karena ini adalah kunci memenangkan pasar.

Untuk memperluas pasar, langkahyang bisa diambil salah satunya dengan menggali potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jatim. Terutama yang berpotensi untuk pasar ekspor. Jumlah KUMKM di Jatim saat ini 9,78 juta.

Bank Jatim diminta bersinergi dengan perguruan tinggi, rumah sakit baik RSUD maupun RS Swasta, dan ribuan pesantren yang merupakan market yang besar di Jatim. 

"Saya ingin menyampaikan bahwa PDRB Jatim 57,81 persen didukung oleh UMKM. Karena itu, UMKM adalah market yang luar biasa untuk Bank Jatim. Sangat mungkin kemudian Bank Jatim melakukan pendampingan, pengembangan serta penguatan pemodalan serta membangunkan akses pasar lebih luas," ujarnya.

Khofifah juga mengingatkan bahwa tata kelola Bank Jatim dikategorikan sebagai sangat baik. Ini selaras dengan penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang menyebutkan bahwa reformasi birokrasi Pemprov Jatim berada di level A.

"Good corporate governance harus selalu dikawal pemangku kebijakan Bank Jatim dan para pemegang saham," katanya.

Pada RUPS LB  Bank Jatim kali ini, terjadi perubahan susunan pengurus Bank Jatim. Pada RUPS LB ini disetujui pengangkatan Zulhelfi Abidin sebagai direktur IT & Digital serta Eko Susetyono sebagai direktur Manajemen Risiko. Dengan masuknya dua direksi baru hari ini, prestasi Bank Jatim diharapkan bisa lebih baik lagi kedepannya.

Zuhelfi Abidin merupakan ahli IT yang sudah banyak pengalaman di Perbankan. Lulusan Teknik Informatika ITB itu pernah menjadi direktur Network & IT Solution PT Telkom. Ia meraih master computer science di University of Wollongong, Australia. Pria kelahiran Bukittinggi 1962 itu pernah menjadi direktur BRI pada 2015-2017. Karirnya memang banyak di BRI. Tujuh tahun memimpin tim IT BRI.

Sedangkan Eko Susetyono sebelumnya merupakan senior executive vice president direktorat manajemen risk PT Pegadaian (Persero). Sebelumnya ia juga lama berkarir di BRI. Terakhir insinyur teknologi pangan IPB itu di BRI menjabat sebagai vice president operational, market, and liquidity risks manajemen.  (Michael Fredy Yacob)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: