Gandi Rois Syuriah PCI NU Tiongkok, Persembahkan Gelar Doktor untuk Mendiang Ayah

Gandi Rois Syuriah PCI NU Tiongkok, Persembahkan Gelar Doktor untuk Mendiang Ayah

Sosok Budy Sugandi yang menyelesaikan program doktoralnya di Tiongkok.-Dok Budy Sugandi-

CHONGQING, HARIAN DISWAY - Wakil Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok, Budy Sugandi menerima banjir ucapan selamat. Co-chair Y20 Indonesia itu berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan 5 profesor penguji di Southwest University of China, Kamis, 24 November 2022 lalu.

Disertasinya berjudul An Exploratory Case Study of Organizational Strategy for Internationalization in Indonesian Flagship Universities.

Ia resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil menyelesaikan studi di jurusan Education Leadership and Management, Faculty of Education, Southwest University of China.

Gandi sapaan akrabnya, mendapatkan banjir ucapan selamat dari berbagai pihak diantaranya dari Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia HE Djauhari Oratmangun, Menteri Ketenagakerjaan 2014-2019 Hanif Dhakiri.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Deputi Kemenpora dan Katib Syuriah PBNU Asrorun Ni’am Sholeh, Duta Besar Turkiye untuk Indonesia HE AÅŸkın Asan, Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia HE Ouadiâ Benabdellah, Direktur BCA Bapak Haryanto T. Budiman hingga Koordinator Relawan Surabaya Memanggil Aryo Seno Bagaskoro.


Budy Sugandi di kampusnya Southwest University of China.-Dok Budy Sugandi-

“Empat tahun saya menempuh studi ini. dua tahun di China dan dua tahun di Indonesia karena terjebak Covid,” tulis Budy di Instagram pribadinya.

Menurutnya, proses menempuh Doktor di Tiognkok cukup sulit terutama di 3 tahapan terakhir: Pre-defense, Blind review dan defense.

“Proses blind review yang paling ngeri-ngeri sedap,” lanjutnya.  Draft thesis yang sudah dihilangkan identitas (nama, univ, supervisor, dll) dikirimkan ke tiga professor luar kampus, sesuai keahliannya. Budy tak tahu siapa dan darimana mereka. 

Ia harus mendapatkan lampu hijau dari tiga profesor tersebut. Semua harus memberikan lampu hijau. 

“Selain itu persyaratan agar lulus, mahasiswa diwajibkan menulis minimal stu artikel ke jurnal internasional. Alhamdulillah saya berhasil publikasi tiga buah artikel, salah satunya masuk kategori Q1”, lanjut Gandi.

Putra dari pasangan Masdjuri (Alm) dan Adini kelahiran 16 Juni 1988 (34 tahun) ini menyelesaikan Master dari dua negara yaitu Marmara University Istanbul Turkiye dan Technische Universitat Braunschweig Jerman dengan beasiswa YTB Turkiye Scholarship dan Erasmus+. 

Pada tahun 2016 juga pernah ke Australia (Brisbane, Adelaide, Sydney dan Canberra) sebagai peraih Australia Awards dalam program leaders, entrepreneurs and innovators of technology.

Salah satu motivasi kuliah sampai jenjang Doktoral adalah pesan almarhum ayahnya. “Saya teringat almarhum bapak yang ingin sekali anak-anaknya ada yang bisa belajar sampai Doktor. Pesan beliau, meskipun bapak hanya lulusan STM dan mama lulusan SMP, tapi saya berharap anak-anak saya bisa kuliah sampai Master, Doktor bahkan jadi Profesor, pesannya. Sayang, bapak dipanggil duluan empat tahun lalu (2018), namun saya yakin beliau juga ikut melihat dan mendoakan dari surga. Jadi gelar Doktor ini saya persembahkan untuk beliau,” tulis Gandi.


Co-chair Y20 Indonesia Budy Sugandi yang juga Wakil Ketua PCI NU Tiongkok.-Seno Bagaskoro-

Prestasi Gandi

Saat menempuh program doktoral itu Gandi mendapat penghargaan dua kali berturut-turut sebagai Excellent international students oleh Southwest University of China. 

Penghargaan tahunan itu diberikan berdasarkan penilaian akademik dan non-akademik. Dari sisi akademik nilai tidak boleh ada yang di bawah 80 dan tidak boleh ada mata kuliah yang diulang. 

Di sisi non-akademik, aktivitas penunjang baik menulis di media massa, menjadi pembicara, keaktifan dan kegiatan menunjang lainnya masuk dalam faktor penilaian. 

Selain itu, Gandi juga memiliki sederet prestasi:

  • Dipercaya menjadi Co-chair Y20-G20 Indonesia 2022.

  • Wakil Rois Syuriah PCI NU Tiongkok.

  • Ketua Umum MES Tiongkok.

  • Founder and CEO startup Klikcoaching.

  • Ketua Bidang Edupreneur dan Inovasi Rumah Milenial.

  • Ketua Komisi Pendidikan, PPI Dunia (2021/2022).

  • Pembicara di Kazan Global Youth Summit di Kazan Russia (Agustus 2022) dan COP27 Sharm El-Shiekh Mesir (November 2022).

  • Anggota Majelis Sabuk Hitam (DAN 1) Karate INKAI.

Buku karya Gandi:

  • Jelajah Hidup Tanpa Batas (Elex Media, 2018)

  • Sapere Aude (Gramedia Pustaka Utama, 2018)

  • Kabut Pendidikan Indonesia (Aura Publishing, 2015)

  • Kirmizi Beyaz (Aura Publishing, 2017)

  • Kisah 5 Benua (Aura Publishing, 2018)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: