Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa, Jokowi Lawan Tekanan Hilirisasi Nikel

Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa, Jokowi Lawan Tekanan Hilirisasi Nikel

Presiden Jokowi dan Ibu Negara, Iriana, bersiap terbang ke Belgia dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 13 Desember 2022. -Muchlis Jr-Setpres-

“Jadi, kita lihat nanti saat presiden pulang akan bilang apa. Apakah tetap mempertahankan keras hilirisasi seperti saat di Jakarta atau malah menunda?” terang Juwana. Ia juga berharap Jokowi bisa menegaskan secara terang benderang. Bahwa Indonesia selalu terbuka untuk bekerja sama membangun smelter-smelter baru.

Tentu dengan komitmen tidak ada diskriminasi. Artinya, porsi tenaga kerja di setiap smelter baru harus lebih banyak melibatkan orang-orang Indonesia. Bukan malah sebaliknya. Seperti yang sempat diperdebatkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu.

Tentu saja juga tersimpan banyak harapan di balik hilirisasi itu. Salah satunya, agar didirikan banyak smelter baru di dalam negeri. Muaranya pun hanya satu. Yaitu supaya membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. 

“Sehingga kesejahteraan masyarakat dan ekonomi nasional pun bisa ikut terdongkrak,” tandasnya. Seharusnya, dalam konteks itulah pemerintah Indonesia harus bersikeras. Jika tidak, maka akan menjadi ironi bagi Indonesia yang menguasai lebih dari separo cadangan nikel dunia itu. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: