Review Wednesday, Serial yang Mengantar Tim Burton Kembali ke Jalur Mainstream

Review Wednesday, Serial yang Mengantar Tim Burton Kembali ke Jalur Mainstream

JENNA ORTEGA dalam Wednesday. Serial ini di luar dugaan sangat disukai pemirsa Netflix.-Netflix-

Oleh
Retna Christa
wartawan Harian Disway

Tim Burton tidak pernah mengira. Karya terbarunya, Wednesday, ditonton sebanyak 1 miliar jam lebih hanya tiga pekan setelah dirilis. Dan menjadi serial Netflix yang paling banyak ditonton nomor dua sepanjang masa, di bawah Stranger Things musim keempat. Padahal, serial itu khas Burton. Unik. Quirky. Tidak memenuhi selera banyak orang. Kenapa bisa jadi mainstream?

---

WEDNESDAY adalah tentang Tim Burton. Ia merupakan debut Burton menyutradarai serial televisi. Ia jadi proyek comeback Burton setelah Dumbo kurang sukses. Dan meskipun Burton dikenal sebagai spesialis fantasi gothic, ini adalah kali pertama sineas Inggris itu menangani bagian dari franchise The Addams Family yang begitu populer.

Lebih dari tiga dekade silam, keterlibatan Tim Burton di proyek The Addams Family sudah sangat diharapkan. Pada akhir 1980an, Orion Pictures memintanya menangani film The Addams Family. Yang rencananya dirilis pada 1991. Ya, yang dibintangi Anjelica Huston, Raul Julia, dan Christina Ricci itu. Burton menolak karena sibuk menangani Batman Returns.

Akhirnya, kursi sutradara diserahkan kepada Barry Sonnenfeld. Ternyata, hasilnya enggak jelek. The Addams Family (1991) meraup pendapatan enam kali lipat dari biaya produksi, mendapat review bagus dari kritikus, dan menjadi ikon pop culture baru.

Pada 2010, Illumination Entertainment dan Universal Pictures membeli hak penggunaan The Addams Family. Mereka berencana membuat film animasi stop motion dari gambar-gambar komik orisinal karya Charles Addams—kreator The Addams Family. Tim Burton ditunjuk sebagai penulis dan sutradara. Sayang, film itu dinyatakan batal.

So, bayangkan betapa gembiranya duo sineas Alfred Gough dan Miles Millar. Akhirnya, setelah 31 tahun, Burton bersedia menangani proyek The Addams Family yang mereka kerjakan. Proyek itu berupa serial berjudul Wednesday. Yang dirilis sebagai serial orisinal Netflix.   

Dari judulnya, fans tentu sudah ngeh. Bahwa serial itu berpusat pada Wednesday Addams. Putri sulung Gomez dan Morticia yang cantik namun memiliki fetish khusus terhadap hal-hal berbau macabre. Wednesday juga menjadi serial original Netlix pertama yang dirilis tidak pada hari Jumat. Melainkan… Rabu.

Remaja Galau

The Addams Family adalah komik strip yang terbit di The New Yorker sejak 1938. Pada 1964, ia sudah diangkat menjadi sitkom televisi. Sejak itu, franchise tersebut telah diadaptasi menjadi film layar lebar, serial animasi, video game, buku komik, hingga pentas musikal Broadway.


WEDNESDAY ADDAMS (tiga dari kiri) bersama gang orang buangan di Nevermore High School dalam serial Wednesday. Ini adalah debut Tim Burton menyutradarai serial TV. -Netflix-

Dalam karya-karya itu, Wednesday pernah digambarkan sebagai gadis kecil berusia enam tahun, 10 tahun, bahkan 18 tahun. Dalam film yang rilis pada 1991—dan sering dijadikan pegangan untuk menulis karakter Wednesday di versi-versi adaptasi berikutnya—kepribadiannya sangat gelap. Dia terobsesi terhadap kematian, memiliki kecenderungan sadistis, serta sosiopatik.

Maka, jangan kaget kalau pada episode perdana Wednesday, Wednesday Addams (dibawakan dengan sangat kuat oleh Jenna Ortega) memasukkan sekantung ikan piranha ke kolam renang sekolah. Gara-gara kapten tim renangnya merundung Pugsley, adiknya. ’’Yang boleh menyiksa adikku hanya aku seorang,’’ geramnya.

Singkat kata, oleh Gomez dan Morticia (orang tua Wednesday dengan perfect diperankan oleh Luis Guzman dan Catherine Zeta-Jones), Wednesday dikirim ke Nevermore High. Sebuah sekolah asrama khusus buat anak-anak ’’istimewa’’. Isinya adalah vampir, manusia serigala, duyung, dan mutan dengan berbagai kemampuan.   

Namun ternyata, bahkan di antara mereka, Wednesday terlalu freak. Kepribadiannya yang dingin, gelap, dan sinis membuat dia dijauhi. Namun, dia berhasil punya teman. Antara lain, Enid Sinclair (Emma Myers), manusia serigala cantik yang jadi roommate dia, dan Eugene (Moosa Mostafa), seorang cowok nerd pengendali lebah.

Dan sebagai gadis 16 tahun yang cantik banget, Wednesday banyak yang naksir. Dua di antaranya adalah Xavier (Percy Hynes White), cowok berkemampuan spesial. Serta Tyler Galpin (Hunter Doohan), cowok normal di kota tempat Nevermore berdiri. Apakah Wednesday bakal punya pacar?

Identitas Tim Burton

Sebagai serial yang ditangani langsung oleh Tim Burton, identitas sineas asal Inggris itu bertebaran di seluruh aspek. Mulai dari visual gothic-nya yang sangat kental (Burton memilih syuting di sebuah kastil tua di Rumania), musiknya yang Burton banget (siapa lagi komposernya kalau bukan Danny Elfman), hingga storyline yang begitu memikat.

Pendeknya, setiap scene, kita bisa memekik, ’’Ini Tim Burton banget!’’


KEPALA SEKOLAH WEEMS (Gwendoline Christie) melakukan berbagai hal mencurigakan di depan mata Wednesday. -Netflix-

Melihat gerbang Nevermore, seketika kita teringat estetika yang dipakai Burton di Batman Returns, Charlie and the Chocolate Factory, dan Corpsebride. Mendengar musiknya, kita dilempar ke era Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street. Namun, melihat Wednesday, kita tidak melihat jejak Christina Ricci. Jenna Ortega benar-benar berhasil menciptakan Wednesday-nya sendiri.

Wednesday versi Ortega agak sedikit kehilangan sisi fun dan humor kering yang jadi ciri khasnya di film. Seolah dunianya gelap dan mengecewakan melulu. Wednesday menolak memperlihatkan emosi. Karena menurut dia, itu adalah sebuah kelemahan. Namun, dia mau terbuka pada beberapa orang. Misalnya kepada Enid.

Daripada gelap, karakter Wednesday yang paling dominan adalah bitter. Pahit. Seolah-olah, dia menjadi seperti itu sebagai akibat dari kesengsaraan di masa lalu. Misalnya, karena dia korban broken home atau bullying. Bukan karena dia memang terlahir dengan kepribadian unik.

Di sini, Wednesday bertingkah seperti anak remaja pada umumnya: rebel, egois, hingga kadang-kadang bertingkah seperti pick me girl. Dia paling tidak suka disama-samakan dengan ibunya. Tipikal remaja galau banget, kan? Remaja cewek seperti ini sudah pernah kita temui dalam film Burton. Yakni Carolyn Stoddard di Dark Shadows (2012). Yang dimainkan oleh Chloe Grace Moretz.

Ah, namun, mari kita maafkan sedikit kelemahan di serial ini. Secara cerita, Wednesday sangat nagih. Dalam serial ini, Wednesday berupaya memecahkan misteri kemunculan monster ganas yang telah membunuh banyak orang. Yang sepertinya berkaitan erat dengan sejarah leluhur dia. Meski sangat brilian dan penyendiri, kali ini, Wednesday rela menerima bantuan dari teman-teman spesialnya.

Alfred Gough dan Miles Millar menulis skenario Wednesday dengan sangat rapi. Plot runtut, thrilling, dan tidak mudah ditebak. Setiap kejadian berkaitan dengan yang lain. Nyaris tidak ada adegan yang sia-sia. Ending-nya juga sangat terbuka. Jelas mengisyaratkan akan adanya musim kedua. Semoga Tim Burton tidak kapok menggarap Wednesday! (*)


BERUSIA 16 tahun, Wednesday (Jenna Ortega) mulai punya perasaan terhadap cowok. Salah satu yang mendekatinya adalah Tyler Galpin (Hunter Doohan). -Netflix-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: