Wawali Pasuruan: Penguatan Modernisasi Beragama FKUB Jadi Pilar Kondusivitas Daerah

Wawali Pasuruan: Penguatan Modernisasi Beragama FKUB Jadi Pilar Kondusivitas Daerah

SUASANA acara Penguatan Modernisasi Beragama FKUB Kota Pasuruan pada Senin, 19 Desember 2022.-istimewa-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo membuka acara Penguatan Modernisasi Beragama FKUB Kota Pasuruan pada Senin, 19 Desember 2022. Dalam sambutannya, Mas Adi mengungkapkan, komunikasi antarumat beragama yang baik akan menciptakan suasana kota yang kondusif dan mendukung iklim investasi. 

Komunikasi yang baik antartokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Pasuruan menjadi fondasi untuk mempertahankan keharmonisan kehidupan beragama di Kota Pasuruan. 

”Kita Patut bersyukur, Kota Pasuruan hingga saat ini masih menjadi wilayah yang kondusif. Kuncinya adalah komunikasi yang berjalan baik antara tokoh agama dan elemen masyarakat. Kondisi kondusif inilah yang menjadi salah satu daya tarik investor untuk berinvestasi di Kota Pasuruan,” ujar Mas Adi. 

Menurutnya, jika tidak terjalin komunikasi yang baik antarumat beragama, akan terjadi gap yang akan dimanfaatkan oknum yang gemar memancing di air keruh. Hal tersebut akan bisa dihindari apabila semua pihak melakukan antisipasi sejak dini.

”Untuk itu, kegiatan moderasi antarumat beragama seperti ini menjadi hal yang sangat penting untuk rutin dilakukan, terutama pada era pascareformasi yang ditandai dengan makin derasnya arus informasi serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucapnya. 

Mas Adi menguraikan, melaksanakan moderasi umat beragama memanglah tidak mudah. Beberapa tantangan yang harus dihadapi ialah berkembangnya paham keagamaan yang ekstrem dan justru bertolak belakang dengan ajaran agama, munculnya klaim kebenaran mutlak atas suatu tafsir keagamaan, serta maraknya pemahaman yang merusak komitmen kebangsaan.

”Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita harus berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan yang tidak bisa kita tawar karena merupakan buah hasil perjuangan bangsa Indonesia. Jika komitmen kebangsaan kita kuat, gesekan sosial pasti bisa dihindari,” ujar Mas Adi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: