Berikutnya, Menantu Luhut?

Berikutnya, Menantu Luhut?

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SIAPA berikutnya, setelah Laksamana TNI Yudo Margono

Yudo baru pekan ini dilantik sebagai panglima TNI. Memasuki pensiun November 2023. Bakal menjabat 11 bulan. Namun, ada beberapa hal yang menarik untuk mengetahui siapa panglima pasca-Yudo.

Pertama, panglima berikutnya berada di era panasnya suhu politik. Yakni, tahun pemilu serentak: 2024. Pada Februari ada pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif. Juga, pemilihan kepala daerah serentak seluruh Indonesia pada November.

Kedua, untuk menebak siapa panglima berikutnya di era sekarang, lebih gampang. Tidak serumit dan penuh misteri seperti era sebelumnya.

Mengapa lebih gampang menebak? Sebab, sudah ada koridornya. Sejak UU TNI No 34 Tahun 2004, presiden sebagai pemegang hak prerogatif penunjukan –kemudian minta persetujuan DPR– hanya boleh memilih calon dari satu di antara tiga kepala staf angkatan. Atau, jenderal aktif yang pernah menjabat kepala staf. 

Dengan koridor itu, sudah tidak ada lagi tiba-tiba jenderal bintang dua langsung ditunjuk sebagai panglima. Seperti saat pengangkatan Benny Moerdani. Saat itu Benny masih menjabat Asintel Hankam dengan pangkat mayor jenderal.

Mabes TNI menyodorkan tiga jenderal bintang tiga. Namun, presiden memilih Benny yang tidak ada dalam daftar.  Setelah ditunjuk Presiden Soeharto, Benny pun naik pangkat bintang tiga. Dan, langsung disumpah jadi panglima serta dapat bintang empat.

Juga, sudah tidak ada lagi, jenderal yang sudah lama ngepos di luar struktur TNI tiba-tiba menjadi panglima. Seperti halnya saat pengangkatan Jenderal M. Yusuf era 1978. Ia yang kala itu menjabat menteri perindustrian langsung ditunjuk sebagai Menhankam/Panglima ABRI.

Melihat usia pensiun Laksamana Yudo, berarti November 2023, tiga kepala staf angkatan saat itu otomatis jadi kandidat.  Dalam UU memang disebut bisa dilakukan secara bergilir. Tapi, kenyataan tidak harus begitu. 

Coba kita analisis posisi KSAL, KSAU dan KSAD tahun depan.

Siapa KSAL pengganti Laksamana Yudo? Sampai saat belum ditunjuk. Namun, peluang dari KSAL kembali menjadi panglima TNI bisa dikatakan tidak besar. Belum ada sejarah panglima TNI beruntun dari matra laut. Tapi, bukan tak ada peluang karena semuanya bergantung presiden.

Dari matra udara? Kalau perhitungan giliran, peluang dari matra udara bisa dibilang besar. Tapi, tidak mutlak begitu. 

KSAU Marsekal Fajar Prsetyo lahir 9 April 1966. Pada akhir 2023, usianya 57 tahun 6 bulan, pensiun tinggal setengah tahun. Andai jadi panglima, sangat pendek. Tapi, semuanya bergantung presiden. Atau mungkin skenario ada pergantian KSAU terlebih dahulu.

Bagaimana dengan matra darat? Peluang dari AD juga sangat besar. Di era Jokowi, kali pertama diangkat panglima TNI dari KSAD, yakni Jenderal Gatot Nurmantyo, yang  menggantikan Jenderal Moeldoko (juga AD). Setelah Gatot, dari AU (Marsekal Hadi Tjahjanto). Pangganti Hadi berasal dari AD (Jenderal Andika Perkasa). Sekarang AL, Laksamana Yudo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: