Disiram Air Keras sampai Mati gegara Chat Mantan

Disiram Air Keras sampai Mati gegara Chat Mantan

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Jerit kesakitan pecah. Santi dan KM sama-sama histeris. Seketika Rizal kabur naik ojek online.

Santi dan KM ditolong tetangga, dibawa ke RS Cengkareng. Sempat dirawat. Tapi, KM meninggal menjelang Magrib. Santi meninggal dua jam kemudian.

”Tersangka mengaku cemburu berat. Korban masih komunikasi dengan mantan suami.” 

Dilanjut: ”Pelaku kami tangkap di sebuah toko HP di Pondok Aren, Tangsel. Ia mau menjual HP. Di samping HP miliknya, tersangka juga mengambil HP korban dan dijual.” Kini Rizal ditahan di Polres Jakarta Barat.

Nasihat ”lupakan mantanmu” gampang diucapkan, tapi sangat sulit diterapkan. Itu diakui banyak pasangan yang putus cinta atau cerai.

Helen Elizabeth Fisher dalam bukunyi, Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love (2005), menyatakan, tidak gampang melupakan mantan. 

Fisher adalah doktor ahli saraf dari The Kinsey Institute, Indiana University, Amerika Serikat (AS). Dia juga anggota Pusat Studi Evolusi Manusia di Departemen Antropologi, Rutgers University Newark, New Jersey, AS.

Di buku itu, antara lain, dimuat hasil riset Fisher bersama tim pakar saraf tentang: Mengapa perempuan sulit melupakan mantan?

Di riset tersebut, mereka meneliti 15 perempuan muda yang putus cinta atau cerai sebagai responden. Mereka tidak hanya mewawancarai responden, tetapi juga melakukan riset laboratorium. Memindai otak para responden. 

Pemindaian disebut functional magnetic resonance imaging (FMRI). Kepala para responden diteropong magnetic resonance imaging (MRI). Hebatnya, para responden itu mau saja menjalani.

Ketika responden dipindai FMRI, ditunjukkan foto mantan kekasih atau mantan suami mereka. Saat itulah otak mereka dipindai.

Di layar monitor peneliti, tampak area otak responden: Di bagian kalkulasi (biasa menghitung untung-rugi), bagian minat dan emosi, juga bagian cinta romantis, berpijar. Peneliti menyebutnya on atau aktif.

Tapi, tingkat on responden berbeda-beda. Responden yang baru putus cinta atau bercerai sepekan berpijar dahsyat. On banget. Responden yang putus cinta sebulan, on biasa. Responden yang putus cinta lebih dari dua bulan, on redup. Lebih dari empat bulan, makin redup. Lewat dari tiga tahun, sudah samar.

Dari situ disimpulkan, indikator terpenting dari putus cinta atau bercerai adalah waktu. Maka, tidak salah jika ada pepatah mengatakan: ”Luka hati bakal sembuh oleh waktu.”

Meski, ada beberapa variasi terkait kualitas masing-masing individu terkait koping. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: