Disiram Air Keras sampai Mati gegara Chat Mantan

Disiram Air Keras sampai Mati gegara Chat Mantan

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Koping adalah istilah psikologi, artinya perubahan kognitif dan perilaku individu secara konstan, dalam upaya mengatasi tuntutan internal dan eksternal secara gencar. Gampangnya, orang yang punya tingkat koping tinggi gampang mengendalikan emosi.

Makin tinggi kualitas koping seseorang, makin cepat melupakan mantan.

Fisher: ”Setelah wanita putus cinta, sesungguhnya dia tidak berhenti mencintai pria bekas kekasih itu. Justru lebih mencintai dibanding sebelum putus. Itu ditandai dengan wilayah otak bagian cinta-romantis yang sedang on.”

Riset dengan metode FMRI punya validitas tinggi. Dibandingkan dengan responden hanya diwawancarai, jawaban bisa bohong. Riset bisa bias. 

Terus, bagaimana cara wanita mengatasi kondisi putus cinta agar cepat melupakan mantan? 

Fisher: ”Tiada lain obat selain waktu. Bisa dibantu dengan banyak kesibukan sehingga otak yang on itu agak terkacaukan oleh konsentrasi kesibukan.”

Di kasus Santi, yang sudah 20 bulan cerai, kok masih sering chat WA dengan mantan?

Jawabnya, bisa saja Santi sedang chat WA Mustofa minta kiriman uang bulanan. Sebaliknya, Rizal yang terbakar api cemburu menanggapi Santi masih belum move on.

Betapa pun, Santi menikah dengan Mustofa ketika usia 17 tahun. Lalu, mereka beranak tiga dalam kurun pernikahan 13 tahun. Suatu perjalanan panjang yang sulit dilupakan. Akhirnya mereka cerai.

Bisa jadi, Santi rindu dua anak yang hidup bersama Mustofa, lalu menanyakan kabar anak-anak melalui chat WA ke Mustofa.

Atau, bisa juga Santi memang chat mesra dengan mantan suami. Siapa tahu? Kepastian soal itu bakal terungkap di persidangan, kelak. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: