Pangdam V/Brawijaya: Indah Bila Bonek-Aremania Bisa Satu Tribun

Pangdam V/Brawijaya: Indah Bila Bonek-Aremania Bisa Satu Tribun

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf MA dan Dahlan Iskan di sela-sela acara menembak di markas Yonif 500 Raiders/Sikatan, Surabaya.-FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf punya satu misi khusus. Ia ingin  di masa tugasnya di Jawa Timur bisa melihat suporter Persebaya (Bonek) dan pendukung Arema (Aremania) nonton pertandingan bersama dengan nyaman. 

"Kan enak kalau mereka damai. Kita nonton bola juga enak. Sama seperti AC Milan dan Inter Milan,” ujar Pangdam di sela-sela cangkruk bareng pimpinan media se-Jatim di lapangan tembak Yonif Raider 500/Sikatan.

Menurut Farid, mewujudkan perdamaian Bonek dan Aremania adalah salah satu yang dititipkan tokoh pers Dahlan Iskan. Pangdam belum membeberkan langkah yang akan dilakukan. Ia menggarisbawahi bahwa tragedi Kanjuruhan bukanlah perselisihan antar-suporter.

Misi lainnya, kata Pangdam, adalah ingin bersama-sama mengakhiri perselisihan antar perguruan silat di Jatim. Ia akan berkomunikasi dengan Wali Kota Madiun Maidi yang dinilai berhasil menghentikan tradisi bentrokan antar perguruan silat saat menjalang 1 Muharam di Madiun. 

Jenderal bintang dua asal Madura itu juga mendapat tugas khusus dari KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman. Ada empat bidang. Pertama, ketahanan pangan. Lalu, TNI manunggal air, membantu mengurangi status stunting, dan Babinsa masuk dapur.

"Saya ingin media sosial Kodam itu isinya aktivitas Babinsa membantu masyarakat. Bukan didominasi foto saya," kata prajurit yang mengawali karir di Kopassus itu. 

Nantinya, kata Farid, Babinsa (bintar apembina desa) akan keliling untuk memastikan kecukupan gizi masyarakat. Ini terkait dengan penanganan stunting. “Nanti hasilnya kami yang komunikasikan ke pemerintah daerah,” ucapnya.

Sebelum berdialog, para pimpinan media diajak untuk merasakan olahraga menembak. Senjata yang digunakan adalah senapan SS1-V4 buatan Pindad. Senjata itu merupakan senjata serbu yang digunakan oleh pasukan pengamanan presiden (Paspampres).


Founder Harian Disway Dahlan Iskan membidik sasaran menggunakan senapan SS1-V4 buatan Pindad. -FOTO: JULIAN ROMADHON-HARIAN DISWAY-

Founder Harian Disway Dahlan Iskan yang hadir di acara tersebut juga merasakan menembak dalam jarak 75 meter. “Saya baru pertama mencoba senapan laras panjang. Ternyata tidak mudah menembak,” kata Dahlan Iskan usai menyelesaikan tembakannya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: