Puncak Resepsi 1 Abad NU Usai, Semut Ijo Bergerak

Puncak Resepsi 1 Abad NU Usai, Semut Ijo Bergerak

Anggota Pasukan Semut Ijo membershkan sampah usai perhelatan 1 Abad NU di seputaran GOR Sidoarjo 7 Februari 2023.-Boy Slamet-

Seolah tak pernah lupa. Selalu saja ada sampah berserakan setelah perhelatan besar. Namun, juga di sanalah muncul pahlawan. Salah satunya aksi Pasukan Semut yang rela membersihkan sampah warga nahdliyin seusai acara Resepsi Puncak 1 Abad Nahdlatul Ulama, Selasa, 7 Februari 2023.

—----

JUTAAN orang, dari yang tua, muda, hingga anak-anak tumplek bleg di pusat Kota Sidoarjo. Mereka membanjiri jalan sejak Senin malam, 6 Februari 2023. Kendaraan yang membawa rombongan dari luar kota berjejal di jalan-jalan.

Dari arah Surabaya, bus-bus menyesaki Jalan Jenggolo sejak Selasa pukul 05.00. Kemacetan mengular hingga Jalan Mayjen Sungkono. Lalu, kendaraan terpaksa berhenti total di perempatan Jalan Sultan Agung.

Mulai ujung Jalan Pahlawan di sisi timur hingga Stadion Gelora Delta Sidoarjo seperti lautan putih. Dengan mengenakan baju putih, mereka duduk di aspal dengan menggelar tikar plastik. 


Tumpukan sampah menggunung di Jalan Ponti usai perhelatan 1 Abad NU di Gor Sidoarjo.-Boy Slamet-

Mereka menanti siaran langsung acara Resepsi Puncak 1 Abad NU dari layar elektronik raksasa yang terpajang di trotoar jalan. Sudah seperti berpiknik, mereka tak segan makan dan minum di tempat.

Sementara itu, yang baru datang dan hendak menuju stadion harus jalan kaki. Susah payah mencari celah di antara orang-orang yang sedang duduk. Dan tentu saja berdesakan dengan orang-orang yang berjalan dari arah stadion.

Jarak ke stadion cuma 1,5 kilometer. Namun, waktu tempuh jalan kaki sekitar 2 jam. Apa yang membuat mereka rela berjejal seperti itu? ”Wis gak opo mbelani ngene iki, durung karuan setaun pisan (Sudah tidak apa-apa berusaha seperti ini, toh belum tentu setahun sekali, Red),” kata seorang lain di tengah antrean.

Tentu betul belaka. Apalagi, acara resepsi itu adalah tonggak sejarah baru NU. Memasuki gerbang abad kedua sebagai organisasi sosial berbasis keagamaan terbesar di dunia.

Sementara itu, di tribun, pidato-pidato memukau disampaikan para ulama. Ada KH Ahmad Mustofa Bisri dan Yenny Wahid yang mendeklarasikan hasil Muktamar Fikih Peradaban I. Hingga dipuncaki dengan pidato menggelegar dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Sayang, gagasan-gagasan visioner itu seolah hanya terjadi di dalam stadion. Begitu keluar stadion, lautan manusia tadi sudah buyar berhamburan. Lalu, menyisakan tumpukan sampah yang berserakan di sepanjang jalan. 

NU, tentu saja, punya cara khas untuk mengatasi masalah. Solusi itu sudah disediakan. Hebatnya, dikerjakan langsung oleh ribuan generasi muda. Mereka tergabung dalam Pasukan Semut Ijo yang terdiri atas para pelajar.

Dengan seragam dan ikat kepala hijau. Bersenjata sapu dan kantong plastik besar, anak-anak muda itu semangat menyapu dan memunguti sampah. Menyebar ke puluhan titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: