Pendamping PKH Plus Intervensi Lansia Rentan

Pendamping PKH Plus Intervensi Lansia  Rentan

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa berfoto bersama perwakilan keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Plus.-Humas Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- PENGENTASAN kemiskinan terus dilakukan Pemprov Jatim. Kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk meningkatkan intervensi pada keluarga yang rentan secara ekonomi di Jatim secara komperehensif. Terkait hal itu, Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah program untuk memenuhi berbagai kebutuhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) .

Salah satunya adalah bantuan 250 kursi roda bagi lansia tidak mampu di Jawa Timur.  Alat bantu mobilitas tersebut diberikan oleh Gubernur Khofifah secara simbolis kepada 10 perwakilan keluarga yang hadir dalam forum Peningkatan Capacity Building SDM PKH Plus di Bumi Surabaya City Resort, Jumat (10/2) malam. 

"Ini bentuk perhatian kita kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH Plus. Secara reguler  kita memang melakukan evaluasi monitoring  apa ada KPM yang membutuhkan tambahan intervensi misalnya rumah tinggal layak huni , termasuk alat bantu mobilitas seperti yang diserah terimakan saat ini ," ujar Khofifah.

Dikatakan Khofifah, kursi roda ini bukan satu-satunya bantuan yang diberikan pemerintah. Sebab, ada bantuan perbaikan rumah tinggal layak huni yang disalurkan melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. " Kami berharap bahwa ini akan menjadi bagian dari proses pendekatan kepada para lansia kurang mampu secara komprehensif," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah turut mengapresiasi pendamping PKH Plus yang telah mengiringi empat tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Mengingat, pengabdian mereka untuk masyarakat rentan tak pernah berhenti. 

"Hubungan saya dan pendamping PKH Plus ini terasa begitu dekat. Sejak saya menjadi Mensos hingga sekarang. Februari ini juga menandai empat tahun kepemimpinan kami di Jatim dan pendamping PKH Plus masih setia menemani untuk menjangkau layanan sosial khususnya bagi lansia kurang mampu," imbuh Khofifah. 

Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan, relasi dengan SDM PKH Plus  dan paguyuban sejenis seperti TKSK menjadi penting untuk menjangkau masyarakat hingga ke satuan terkecil sekalipun. 

Di akhir, Khofifah meminta sinergitas dari semua pihak untuk menjaga agar para lansia tetap terlindungi dan sejahtera. Gubernur  Khofifah  juga berharap, pengabdian pendamping PKH akan menjadi ladang amal jariyah .

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Alwi mengatakan, program PKH Plus merupakan program orisinal yang berasal dari Pemprov Jatim yang telah banyak mengintervensi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga, peningkatan kualitas pendampingnya harus diutamakan. 

Dirinya menjelaskan, awalnya program ini menargetkan 50.000 orang. Hanya saja, pada 2023, kuota telah ditambahkan menjadi 55.000. Per-KPM nantinya akan diberikan tunjangan Rp 2 juta untuk satu tahun. Penyerahannya  dilakukan sebanyak empat kali dengan angka Rp 500.000 per triwulan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: