Cara Eyelink Foundation dan Unusa Rayakan 1 Abad NU: Bebaskan Indonesia dari Kebutaan

Cara Eyelink Foundation dan Unusa Rayakan 1 Abad NU: Bebaskan Indonesia dari Kebutaan

Dokter Uyik Unari menandatangani kerjasama penanganan katarak dan penyakit mata disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan berbagai pejabat lainnya.-Eyelink Foundation-

GRESIK, HARIAN DISWAY - Nahdlatul Ulama sudah berusia 100 tahun tahun ini. Puncak perayaannya digelar di Sidoarjo, 7 Februari 2023. Eyelink Foundation Bersama PBNU, dan Unusa menggelar operasi katarak dan berbagi kacamata secara gratis di peringatan seabad NU itu.

Komitmen “Indonesia Bebas Kebutaan” ini didukung penuh oleh Eyelink Foundation. Mereka menggelar baksos operasi katarak gratis di Bawean, Gresik, 6-11 Februari 2023. 

Eyelink Foundation bersama PBNU, Unusa, Pemprov Jatim menandatangani kerjasama, 4 Februari 2023 di Tower RSI A. Yani. 

Mereka juga menggandeng Yarsis, Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan Komite Mata Daerah.

Bawean dipilih karena ada ratusan masyarakat mengalami gangguan penglihatan akibat katarak. Tak ada spesialis mata di pulau yang masuk wilayah Kabupaten Gresik itu. 


Dokter Uyik duduk di samping Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Hadir pula Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Muhammad Nuh dan Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie.-Eyelink Foundation-

Kegiatan ini akan dilakukan selama tahun 2023 dan di beberapa daerah di Jatim. “Kami mendukung penuh inisiasi Eyelink Grup yang rencananya akan melakukan bakti sosial operasi mata katarak di Pulau Bawean, dan nantinya dilanjutkan dengan kota-kota lain di Jawa Timur,” Kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Gangguan penglihatan seperti katarak, kata Gubernur memang tidak menular, namun menyebabkan kebutaan.

Pembina Eyelink Foundation Dokter Uyik Unari mengatakan, skrining awal sudah digelar 24 - 26 November 2022 di Bawean. Ada 296 penderita katarak dan 90 orang menderita Pterygium. 

“Para pasien ini membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” katanya. 

Tak hanya lansia, pihaknya juga memeriksa 900 siswa. Hasilnya, ada 135 siswa yang menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kaca mata untuk mengoreksi penglihatannya. Mereka pun mendapatkan kaca mata gratis.


Pemeriksaan awal di Bawean ditemukan 296 warga dengan katarak.-Eyelink Foundation-

Akan ada 4 spesialis mata dan 40 tenaga medis yang dilihatkan. 

Baksos juga tak berhenti di Bawean. Kegiatan itu bakal terus dilakukan di kawasan Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: