Jadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Bicara Soal Piala Dunia U-20 dan Sarasehan Sepak Bola

Jadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Bicara Soal Piala Dunia U-20 dan Sarasehan Sepak Bola

Wawancara perdana Erick Thohir usai terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-3027-Tim Media Erick Thohir-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Selamat untuk Erick Thohir. Menteri BUMN tersebut resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027. Ia mengalahkan La Nyalla Mahmud Mattalitti dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Kamis (16/2).

Erick mendapatkan 66 suara dari total 86 voters di KLB PSSI tahun ini. Ia unggul jauh dari La Nyalla yang memperoleh 22 suara. Sedangkan dua calon Ketua Umum PSSI lainnya, Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi tidak mendapatkan satu pun suara di KLB PSSI.

Dalam keterangan resminya selepas terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, Erick menyebut sejumlah program yang akan dieksekusi ke depan. Baik program jangka pendek maupun program jangka panjang. Salah satu yang disorot adalah Piala Dunia U-20. Yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang.

"Tentu tugas terberat ini 94 hari lagi. Kita menghadapi Kejuaraan Dunia (Piala Dunia) umur 20. Pada 94 hari lagi akan menjadi hari yang benar-benar luar biasa. Ini event terbesar kedua dari FIFA. Tidak mungkin Indonesia akan mendapatkan kesempatan ini dalam sepuluh tahun sekali pun," ucap Erick kepada awak media.

Menyambut Piala Dunia U-20 itu, Erick berjanji akan bertemu dengan tim nasional Indonesia. Ia akan berbincang dengan pelatih dan jajarannya, serta dengan pemain. "Apa yang bisa kita support untuk mereka, mereka berikan yang terbaik. Tidak mudah, tapi kami coba memberikan yang terbaik," tegasnya.

Mantan Presiden Klub Inter Milan itu juga berbicara mengenai perbaikan kualitas kompetisi sepak bola. Salah satunya dengan menggelar sarahsehan sepak bola. Erick berencana mengundang seluruh klub Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Serta tim nasional, wasit, pelatih, futsal, hingga sepak bola wanita.

"Di situ saya akan melempar garis besar visi misi yang disepakati bersama. Bukan visi misi saya, tapi visi misi Liga 1 seperti apa, visi misi Timnas, visi misi perwasitan, dan lain-lain. Saya akan kasih waktu enam-tujuh jam untuk berdiskusi berdebat. Tapi saat keluar dari kamar, semua harus tanda tangan," bilang Erick.

Erick juga memuji La Nyalla yang menjadi pesaing terkuatnya di KLB tahun ini. Menurutnya, La Nyalla adalah sosok yang paham sepak bola. Sudah merasakan manis dan pahitnya sepak bola Indonesia.

"Saya rasa Pak La Nyalla seorang yang gentleman. Kita berkompetisi secara terbuka dan bersahabat. Itulah Indonesia. Karena saya yakin semua para calon niatnya baik ingin memperbaiki," terang Erick. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: