Riset Usia 20-an, Periode Terpenting Dalam Hidup

Riset Usia 20-an, Periode Terpenting Dalam Hidup

ilustrasi pemuda-pemudi usia 20-an-pinterest-@southernminn

SURABAYA, HARIAN DISWAYUsia 20-an adalah masa paling krusial, tetapi sangat berdampak untuk masa depan. Di usia itu tentunya akan mengalami masa peralihan yang menentukan arah hidup dan kesuksesan yang akan diraih. 

Di usia 20-an juga dianggap sebagai usia yang sudah dewasa karena sudah bisa menghasilkan uang sendiri, sedang sibuk-sibuknya menitih karir, dan memiliki prinsip atas jalan hidup. 

Menurut Psikolog Klinis Meg Day usia 20-an adalah usia yang matang sevra psikologis dan biologis. Hampir semua keputusan penting dalam hidup juga diambil pada usia 20-an. 

Berikut beberapa hal yang bisa terjadi di usia 20-an:

  • Dalam 10 tahun pertama dalam karir sudah cenderung menentukan kesuksesan seperti lulus kuliah di usia 22 tahun dan mendapat pekerjaan yang tetap di usia 23-33 tahun sehingga karir selanjutnya terlihat semakin baik bahkan dianggap sudah mapan.
  • Bertemu jodoh di usia 20-30an, hal itu dapat terjadi karena fertilitas perempuan matang di usia 20-an dan mulai turun di usia 35-an. 
  • Otak pada usia 20-25an mencapai puncak kematangan. Itulah kenapa kita harus bayak belajar di rentan usia tersebut supaya perkembangan otak semakin bagus.

Walaupun begitu tentu saja hidup tidak bisa dipredksi. Jadi lakukan apa yang inging kalian lakukan bukan mengikuti apa yang orang lain katakan.

Tetapi, Meg Jay punya beberapa saran buat kalian yang berusia 20-an.

  • Lakukan sesuatu yang bisa insventasi di masa muda. 

Usia 20-an adalah masa yang tepat untuk kalian belajar hal baru, memulai bisnis yang diinginkan, bangun karir di bidang yang kita suka. 

  • Perluas circle

Jangan limit pertemanan kalian cuma ke orang-orang yang sepaham saja, melainkan perluas pertemanan ke berbagai orang karena dengan begitu kita bisa melihat karakter yang berbeda.

Hal baru, network baru, mindset baru semuanya itu berasal dari weak ties (orang lain dari teman kalian).

  • Pilih “keluarga” kita.

Kita tidak bisa memilih oleh siapa kita dilahirkan bahkan di keluarga seperti apa, tetapi kita bisa memilih orang yang mau kita jadikan partner seumur hidup. Jangan tergesa-gesa dalam memilih karena satu kesalahan dapat berdampak buruk untuk masa depan. (Putri Oktavianus Loeran)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: