Kredit Usaha Rp 50 Juta untuk Toko Kelontong

Kredit Usaha Rp 50 Juta untuk Toko Kelontong

GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa berswafoto dengan pedagang kelontong.-Humas Pemprov Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang fokus mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbagai cara telah diformulasikan untuk membantu menyelesaikan permasalahan para pelaku UMKM itu. Tentu saja permasalahan modal.

Sebenarnya, pemprov punya Bank UMKM. Salah satu program bank itu adalah kredit usaha. Maksimal pinjaman yang bisa diberikan Rp 50 juta. Bunganya sangat rendah. Namun, tidak semua pelaku usaha itu mengetahui program tersebut.

Karena itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan pedagang toko kelontong di Jawa Timur. Mereka seribu orang. Semuanya binaan Sampoerna Retail Company (SRC). Pertemuan itu dilakukan di Islamic Center Kota Surabaya.

”Saya menawarkan kepada para pedagang toko kelontong, per tahun ini Bank UMKM Jatim sudah bisa memberikan kredit sampai Rp 50 juta dengan bunga 3 persen per tahun. Dulu maksimal pinjamannya hanya Rp 10 juta,” kata Khofifah, Kamis, 2 Maret 2023.

”Sebaiknya mereka mendapatkan literasi perbankan yang memungkinkan aman bagi mereka. Agar jangan sampai terjerat pinjaman online ilegal,” tambahnyi.

Mantan menteri sosial itu menyadari, kontribusi sektor UMKM bagi perekonomian Jatim sangat signifikan. Kontribusinya mencapai 57,81 persen. Bahkan, tren perkembangannya terus meningkat.

Untuk itu, secara khusus Khofifah mengapresiasi SRC. Forum tersebut telah melakukan pembinaan dengan merangkul 27.763 pelaku toko kelontong di Jawa Timur. Sebab, pelaku toko kelontong Jatim mendapatkan banyak pelatihan. Mulai managerial skill hingga standardisasi toko kelontong.

Juga, soal kebersihan, kesehatan, penataan toko, hingga ekosistem untuk memenuhi kelengkapan stok barang di toko. 

”Partnership SRC ini menjadi bagian penting. Karena biasanya soal managerial skill, update berbagai ekosistem peritelan itu tidak mudah diakses pelaku ritel, jika tidak di konsorsium seperti ini,” tegasnyi.

Ketua umum Muslimat NU itu minta agar ke depan pedagang toko kelontong dibekali dengan sistem digitalisasi dalam menjalankan usaha. Dengan begitu, mereka terkoneksi dengan literasi digital maupun keuangan digital.

Saat pertemuan itu, Khofifah meluncurkan Pojok Lokal KIP. Itu akan memberikan penataan standar bagi pelaku usaha toko kelontong.

Direktur SRC Indonesia Sembilan Rima Tanago menuturkan, selama 15 tahun aktif di Indonesia, SRC telah memberikan dampak positif bagi UMKM nasional. Termasuk pertumbuhan ekonominya.

”Kami juga turut mendukung program Jatim Berdaya. Yakni, dengan memberikan dukungan kepada BUMDes di Jatim. Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mewujudkan UMKM naik kelas,” tegasnyi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: