Friendly Game; 2 Pemain Perempuan Ini Bermain di Pertandingan Laki-Laki
Sabihisma dari Super Kids dan Diandra dari Lakarsantri FC-Foto by : Elvina Talitha Alawiyah dan Moch Sahirol Layeli-
SURABAYA, HARIAN DISWAY – Tampak seorang perempuan berusaha merebut bola dari pemain laki-laki di Gelora Putra Lakarsantri pada acara Friendly Game GPL CUP I KU- 11 2023. Di tengah dominasi pemain laki-laki ada dua perempuan yang asyik beradu merebut bola.
Sayang sekali masih ada diskriminasi pada permainan yang sangat diminati masyarakat dunia. Ngomong-ngomong tentang sepakbola dan perempuan masih ada jarak yang terpaut sangat jauh.
Liga 1 Perempuan sendiri baru saja dibentuk dan dilaksanakan pada 2019. Hal ini berbeda sekali dengan liga laki-laki yang dimulai sejak 2008.
Kemudian sepakbola masih identik sebagai olahraga yang maskulin dan anggapan perempuan bermain menjadi hal yang tabu. Masih ada perbedaan yang besar dari gaji para pemain laki-laki dan perempuan.
Menurut Retizen Republika gaji pemain bola laki-laki di Indonesia berkisar puluhan juta. Sedangkan menurut Viva.co bahwa gaji pesepakbola perempuan di Indonesia tidak lebih dari UMR selama 3 bulan bermain.
Dua pemain putri ini berasal dari tim Lakarsantri FC dan Super Kids. Permainan mereka dirasa cukup.
Diandra Hasna, satu-satunya pemain perempuan dari Lakarsantri FC ini ungkapkan ketertarikannya dengan dunia sepak bola karena terbiasa bermain bersama sang ayah. Diandra dengan ekspresi malu-malu mengungkap bahwa ia sudah bertanding sebanyak tiga kali.
Disisi lain, pemain dari Super Kids berasal dari Probolinggo yang bernama Sabihisma Azizah Widiantoro juga merupakan satu-satunya perempuan di dalam tim. "Menguji mental tapi seru," ungkap Sabihisma saat menceritakan perasaannya ketika bermain di antara para pemain laki-laki.
Sabihisma juga ungkapkan bermain bola karena ketertarikannya terhadap Zahra Mudhalifah. Terinspirasi dan juga belajar bola dari kakak sepupunya. Hal itu yang membuatnya menjadi lebih semangat untuk menjadi pemain sepak bola putri.
Edi Yudiono selaku pelatih Super Kids juga tidak masalah dengan adanya anggota perempuan di dalam sebuah tim Super Kids saat ini. "Sebenarnya masih ada dua perempuan lagi yang seharusnya mengikuti pertandingan, namun jadwal mereka bertabrakan dengan pertandingan silat," ungkap Edi Yudiono, 12 Maret 2023.
Udik Prasetyo selaku pelatih Lakarsantri FC mengungkapkan bahwa tidak menjadi masalah jika ada anggota putri di dalam sebuah permainan. "Ini tidak menyalahi aturan, karena dalam fun games di eropa juga sering terjadi dan mungkin terdapat batasan usia 15 tahun," katanya.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya pernyatan wasit dari pertandingan di Gelora Putra Lakarsantri. "Tidak apa-apa, tidak masalah juga untuk mix asalkan untuk kelompok umur, tetapi jika sudah jenjang KU 16, harus dibedakan," ungkap Teuku Rizky.
Dalam mix anggota ini dibebaskan terkait anggota yang ikut bertanding asalkan di bawah 15 tahun. Hal ini juga tidak hanya berlaku di fun atau friendly games saja. Bahkan kompetisi sekali pun. Perbedaan regulasi hanya pada ketentuan umur.
Wasit Lakarsantri lainnya, Adi Setya juga beberkan pengalaman menariknya saat menjadi wasit dalam pertandingan ini. "Hal yang menarik dari pertandingan ini, jika cedera ada yang nangis, para supporter juga teriak-teriak, hal ini juga sudah biasa. Karena masih banyak kelompok orang tua, yang bikin serunya itu di situ," ungkapnya pada Minggu, 12 Maret 2023, setelah penentuan juara di Gelora Putra Lakarsantri. (Maulidah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: