Cheng Yu Pilihan Managing Partner dan Founder Helios Capital Hadi Cahyadi: Ao Xue Ling Shuang

Cheng Yu Pilihan Managing Partner dan Founder Helios Capital  Hadi Cahyadi: Ao Xue Ling Shuang

Cheng yu Hadi Cahyadi--

BAI Yansong 白岩松, jurnalis senior Tiongkok, punya otobiografi laris yang berjudul "痛并快乐着" (Tong bing Kuaile zhe). Kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kurang lebih artinya: Sakit tapi Menyenangkan. 

Di dalamnya menceritakan bagaimana perjalanan dirinya –yang berasal dari pelosok Hulunbuir, Mongolia; yang minim akses terhadap berita karena koran terbaru yang bisa dibacanya saat itu adalah koran yang sudah terbit seminggu sebelumnya– bisa menjadi wartawan seternama sekarang. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Ketua LMKN Dharma Oratmangun

Tentu Bai Yansong hanyalah sebagian kecil dari banyak sekali orang di dunia yang kesuksesannya diperoleh dari menikmati tempaan keras kehidupan. 

Di Indonesia, kita punya Dahlan Iskan sebagai contoh paripurna. Anda sudah tahu, founder Harian Disway ini dulunya bahkan harus nyeker –sebab tidak memiliki sepatu– untuk sekolah. Namun begitu, ia tetap bawa happy. Tidak meratapi. Apalagi merasa menderita. Dan hasilnya, Anda sudah tahu semua. 

Inilah mengapa, menurut Hadi Cahyadi, tidak selayaknya kita cuma menunggu badai reda, tetapi mesti mulai belajar menari-nari bersama hujan besar yang melanda.

"Life is not about waiting for the storms to pass. It's about learning how to dance in the rain. And finally, I made it through the rain," kata managing partner dan founder Helios Capital tersebut, mengutip Vivien Greene, penulis masyhur Inggris. 

Dalam artian, sebagaimana dituliskan Yang Wujiu 杨无咎, sastrawan sekaligus seniman dinasti Song, sudah sepatutnya bagi kita untuk "傲雪凌霜" (ào xuě líng shuāng): pantang menyerah dan tak gentar menghadapi topan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: