Waspadai Kemacetan di Jatim pada Jalur Tol dan Pasar Tumpah
Gerbang Tol Sidoarjo Kota merupakan salah satu titik rawan kemacetan yang perlu diwaspadai.-Boy Slamet-
SURABAYA, DISWAY.ID- OperasiKetupat Semeru bakal berlangsung 12 hari. Mulai 28 April hingga 9 Mei. Yakni, dalam rangka pengamanan momen mudik Lebaran. Mulai masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun, hingga bandara.
Diprediksi 16,8 juta orang bakal melakukan perjalanan mudik di Jatim. Sebanyak 47 persen dari total tersebut memakai mobil pribadi. Itu setara 7,8 juta mobil akan tumpah ruah memenuhi jalan.
Sisanya, 31 persen, menggunakan transportasi umum, 10 persen jalur udara, 2 persen jalur laut, dan 0,11 persen lainnya. Tentu kemacetan tak bisa dihindari. Beberapa jalur di Jatim perlu pengawasan. ”Di antaranya, beberapa pintu tol dan pasar-pasar tumpah itu rawan kemacetan,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Dia pun minta para bupati/wali kota untuk saling berkoordinasi dengan polres dan kodim. Terutama untuk memaksimalkan kerja 270 pos pengamanan dan pos pelayanan yang tersebar di berbagai wilayah di Jatim.
Berdasar data Ditlantas Polda Jatim, ada empat jalur yang perlu diperhatikan. Yakni, jalur pantura, jalur tengah, jalur selatan, dan jalur tol.
Semua arus kendaraan dari arah barat itu akan menuju timur. Dengan bertumpu pada Kota Surabaya, Malang, dan Banyuwangi. ”Lajur ruas tol penting diperhatikan untuk menyiasati potensi bertambahnya volume jumlah kendaraan yang melintas,” kata Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombespol Latif Usman.
Setidaknya, terdapat tujuh titik tol yang akan diwaspadai. Sebab, langganan terjadi kepadatan hingga berbuah kemacetan. Contohnya, tol Sidoarjo, tol Kejapanan di Waru Gunung, tol Singosari, dan tol Pandaan.
Di setiap pintu tol di titik itu rawan terjadi penumpukan kendaraan. Bahkan, antrean kendaraan bisa melebihi 1 kilometer. Hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan para pengelola jalan tol.
”Saya minta kebijaksanaan dari mereka. Apakah diloloskan atau mereka menambah gate. Sehingga bisa diantisipasi,” jelasnya. Selain itu, sejumlah titik di ruas arteri terkategori rawan. Yakni, Simpang Empat Mengkreng perbatasan antara daerah Kabupaten Kediri, Nganjuk, dan Jombang.
Kemudian, lajur yang mengarah ke Malang Raya, Pasuruan, dan perbatasan Banyuwangi. Titik tersebut menjadi perhatian nasional. Diprioritaskan untuk pengawasan.
Ditlantas Polda Jatim juga menyiapkan rekayasa lalu lintas. Terutama apabila terjadi kemacetan di tol. Yakni, dengan menerapkan sistem satu arah (one way). Misalnya, jika pemudik ke Surabaya penuh, akan diterapkan one way dari Km 575.
Sementara itu, jumlah penumpang harian di Bandara Juanda mulai membeludak pada pekan pertama hingga kedua April. Rata-rata jumlah penumpang per hari mencapai 21.500 orang.
Bahkan, volumenya meningkat saat memasuki pekan ketiga Ramadan. Yakni, telah mendekati angka 23 ribu penumpang per hari. ”Kami prediksi peningkatan ini masih akan terjadi hingga menjelang hari H libur Lebaran,” ungkap General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar.
Yaitu, pada pekan keempat April hingga awal Mei. Bandara Juanda pun menetapkan langkah antisipasi lonjakan penumpang jelang Lebaran itu. Dengan mendirikan posko layanan angkutan udara Lebaran.
Diprediksi puncak pergerakan pesawat arus mudik tertinggi akan terjadi pada H-3 Lebaran. Mencapai 240 pergerakan atau meningkat 36 persen dari hari biasa yang hanya 176 pergerakan pesawat per hari.
Begitu pun dengan jumlah penumpang. Diprediksi mencapai puncak pada arus mudik sebanyak 37.818 penumpang pada H-2 Lebaran. Jumlah itu lebih tinggi daripada rata-rata penumpang harian pada hari biasa yang rata-rata 22.299 penumpang. Artinya, ada peningkatan 70 persen.
”Jika dibandingkan periode libur Lebaran tahun lalu tentu jauh,” jelasnya. Sebab, pelaku perjalanan dibatasi pada Lebaran tahun lalu. Hanya untuk keperluan mendesak. Bukan untuk keperluan mudik.
Jumlah penumpang selama periode Lebaran tahun lalu mencapai 151.915 penumpang. Sedangkan untuk tahun ini, diprediksi total penumpang mencapai 503.913 orang. Artinya, meningkat 232 persen.
Tentu sudah ada pengajuan penerbangan ekstra. Saat ini tersedia dua operator penerbangan yang telah mengajukan ekstra. Yakni, AirAsia dan Lion Air. AirAsia telah mengajukan 19 penerbangan ekstra ke Bali hingga 19 April lalu.
Lalu, Lion Air mengajukan 373 penerbangan ekstra untuk empat rute. Yakni, tujuan Banjarmasin, Balikpapan, Bali, dan Pontianak. Periode pelaksanaan extra flight itu mulai 20 April hingga 20 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: