Perpaduan Budaya Indonesia-Jerman di Shadow of the Horse

Perpaduan Budaya Indonesia-Jerman di Shadow of the Horse

Para penari melompat bak jaran kepang yang sedang kegirangan-Paulus Sugito-

Perpaduan antara tari tradisional, seni teater dan tari modern eropa begitu memukau. Gaya gerak, ekspresi dan perasaan berhasil dieksplorasi lebih luas dengan gabungan budaya dan seni.

Acara Dance Showcase ini dinaungi oleh Wisma Jerman, Surabaya. Sebagai ajang kerja sama dalam bentuk kesenian. “Tarian adalah bentuk penggambaran ekspresi, melalui acara malam hari ini semoga kita bisa menjalin kerja sama dan memperkenalkan Wisma Jerman sebagai tempat pertukaran kebudayaan” ucap Mike Neuber selaku Direktur Wisma Jerman.

“Tarian adalah wadah yang pas untuk percampuran budaya, tidak banyak pembatas didalamnya seperti permasalahan bahasa” ujar Christopher Tjokrosetio, Konsul Kehormatan Jerman di Surabaya.

Acara berlangsung dengan meriah didalam gedung Balai Budaya berkapasitas 750 orang. Bukan hanya tamu undangan yang hadir, masyarakat umum berkesempatan untuk menonton acara yang digelar pada Sabtu, 1 April 2023 ini. Reservasi online terhitung mencapai 900-an pendaftar, animo yang begitu luar biasa untuk acara Dance Showcase itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: