Slamet Bunuh 12 Orang karena Gesellschaft

Slamet Bunuh 12 Orang karena Gesellschaft

Ilustrasi dukun pengganda uang.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Egger tidak menyarankan masyarakat modern berubah kembali ke bentuk masyarakat tradisional. Sebab, itu mustahil, melainkan penyidik kriminal harus paham mengantisipasi kemungkinan lahirnya serial killer di masyarakat modern.

Tentu, buku tersebut mengulas detail strategi pelaku pembunuhan berantai serta pola pikir mereka. Ada teori-teori kriminologi.

Tapi, di kasus Mbah Slamet, meski TKP di desa, para tetangga Slamet tidak tahu pekerjaan Slamet. Bahkan, mereka tidak tahu Slamet sudah membunuh dan mengubur korban begitu banyak. Di dekat rumahnya. Di lingkungan Desa Balun.

Desa Balun bukan bentuk gemeinschaft lagi. Bukan tradisional lagi. Malah, Mbah Slamet mencari klien via Facebook. Klien datang dari berbagai kota.

Egger tidak menganjurkan masyarakat gesellschaft kembali ke gemeinschaft lagi. Sebab mustahil. Melainkan, polisi harus bisa mengantisipasi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat kita. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: