30 Persen Katering Haji Gunakan Produk Dalam Negeri

30 Persen Katering Haji Gunakan Produk Dalam Negeri

Kementerian Agama juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jemaah di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah.-Dok. Kemenag-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Sebanyak 221 ribu jamaah haji Indonesia mulai berangkat secara bertahap pada 19 Juni 2023. Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) yang dibebankan kepada jamaah pun sudah ditentukan. Begitu pula fasilitas hingga permakanan.

Bahkan, kali ini katering makanan jamaah haji tidak sepenuhnya produk Arab Saudi. Melainkan 30 persen produk makanan asli Indonesia. Hal ini dipastikan setelah Kementerian Agama meneken kontrak dengan para penyedia layanan katering untuk jamaah haji Indonesia.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan, jutaan boks makanan akan disiapkan untuk jamaah. Baik saat berada di Madinah, Makkah, Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina), dan juga bandara.

“Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jamaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama harus ada komponen katering berupa produk Indonesia,” terang Hilman dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu, 19 April 2023.

Sebanyak 76 dapur layanan katering akan disiapkan. Dari jumlah itu, 53 dapur akan melayani katering bagi jamaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jamaah saat di Bandara Saudi. Kemenag pun bakal memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang paling banyak menggunakan produk-produk Indonesia.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kemenag juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jamaah di Arab Saudi. Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah. Apalagi, kuota jamaah haji tahun ini kembali normal.

"Jadi, setiap dapur sebaiknya melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah," katanya. 

Tahun ini adalah kali pertama ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering. Mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: