Perwira Penggerak Pertamina Belajar Membatik di Workshop Srikandi Patra Difablepreneur

Perwira Penggerak Pertamina Belajar Membatik di Workshop Srikandi Patra Difablepreneur

Perwira Penggerak Pertamina Belajar Membatik dalam difablepreneur Boyolali-Foto : Pertamina-

BACA JUGA:6 Tips Mudik Naik Motor dengan Aman, Pastikan Anak-Istri Tak Tertinggal

“Selain itu kami juga memberikan beberapa bantuan sarana prasarana operasional kelompok Difablepreneur, di antaranya perlengkapan display produk untuk kelompok Sriekandi Patra, perlengkapan proyektor dan printer untuk kelompok Kresna Patra, serta peralatan las untuk kelompok Difabel Ampel,” imbuh Sari.

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan program Difableprenuer merupakan salah satu program TJSL unggulan yang dijalankan Pertamina bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Boyolali.

“Program ini telah dirintis sejak tahun 2018 dan hingga saat ini telah memberdayakan sedikitnya 350 penyandang disabilitas di Kabupaten Boyolali,” ungkap Brasto.

Dia menambahkan, program tersebut terus mengalami perkembangan dengan bertambahnya jumlah kelompok difabel yang dibina. Dari semula 1 kelompok menjadi 3 kelompok difabel dengan masing-masing kegiatan wirausaha.

BACA JUGA:Perempuan Asal Surabaya Bawa Oleh-Oleh Sabu Untuk Suaminya di Lapas Madiun

“Di antaranya Kresna Patra dengan kegiatan menjahit, Srikandi Patra dengan kegiatan membatik, dan Komunitas Difabel Ampel melalui kegiatan jasa antar (delivery) tabung gas Pertamina,” tutupnya.

Berdayakan Penyandang Disabilitas, Wujud Komitmen ESG dan Kontribusi Terhadap SDGs

Brasto menjelaskan program Sahabat Disabilitas Pertamina Difablepreneur yang dijalankan Pertamina merupakan wujud dari penerapan komitmen ESG (Environment, Social, Governance) sebagai entitas usaha. 

Selain itu, program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). “Utamanya pada poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan), poin 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh),” tutupnya Brasto.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: