Idealnya Tiga Capres-Cawapres
Info grafis Prabowo-Grafis: Annisa Salsabila-Harian Disway-
Kharisma memastikan chemistry Gerindra dan PKB makin matang. Pembentukan Sekretariat Bersama merupakan wujud dari komitmen yang kuat. Kedua belah pihak juga belum ada yang melanggar poin-poin kesepakatan.
"Salah satunya, penentuan capres-cawapres oleh kedua pihak. Sudah disampaikan bahwa capresnya Pak Prabowo dan cawapres dari PKB," jelasnya. Ia juga merespons soal pengusungan capres PDI-P. Meski di atas permukaan bergolak, tetapi kemunculan Ganjar Pranowo tidak terlalu berdampak pada suara akar rumput.
Anies Baswedan dan Agus Harimutri Yudhoyono.-Instagram @aniesbaswedan-
Nama pendamping bagi Anies Baswedan juga belum ditentukan. Koalisi Perubahan segera menggelar rapat. "Paling lambat Juli kami umumkan karena September sudah pendaftaran," ujar Ketua DPP Nasdem Willy Aditya saat dihubungi, kemarin.
Meski demikian, ada nama-nama yang sudah mencuat ke permukaan. Mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa, Ahmad Heryawan, mantan Jenderal TNI Andika Perkasa hingga Mahfud MD. Semua nama-nama itu berpotensi kuat. Bahkan sempat ada yang mengusulkan Dahlan Iskan.
Willy pun menegaskan bahwa Nasdem sangat terbuka dengan semua tokoh. Tetapi, tetap harus dipilih yang terbaik. Kini, Nasdem masih memproses semua nama itu. Sembari terus memantau penentuan pendamping capres lain.
"Kami tentu sudah punya variabel. Kami masih ingin sowan ke beberapa tokoh lagi," ujarnya. Yakni untuk meminta saran dan pendapat tentang siapa yang layak menjadi cawapres.
M. Chozin Amirullah, ketua Gerakan Turun Tangan (elemen Anies Baswedan), mengatakan, kekuatan elektoral Anies sejauh inj memang disokong oleh para relawan. Bahkan saat ini telah bersinergi dengan tiga partai Koalisi Perubahan. Mereka juga berharap pendamping Anies punya basis suara yang sama kuat.
"Kami dulu didominasi kalangan muda. Tapi sekarang, menjangkau semua kalangan," ujar alumnus UGM itu. Kekuatan utamanya di Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, dan Indonesia Timur. Maka besar harapan pasangan Anies bisa menyokong suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Artinya, kata Chozin, siapa pun bisa diusung sebagai cawapres. Namun, harus tetap memenuhi kriteria. Yang paling mendasar yaitu bisa meningkatkan elektabilitas. "Koridornya seperti itu, bareng-bareng memperkuat. Dan juga punya chemistry satu sama lain," tandas mantan staf khusus menteri pendidikan dan kebudayaan itu.
Jawa Timur memang merupakan wilayah dengan basis masyarakat religius terkuat. Capres yang ada belum membuktikan dominasinya di Jatim. Mereka butuh penguatan suara masyarakat muslim terutama Nahdlatul Ulama (NU).
Ganjar Pranowo setelah diumumkan sebagai capres PDIP, 21 April 2023.-Dokumentasi PDIP-
Maka ada dua sosok yang cukup representatif. Pertama, Khofifah yang saat ini menjabat aktif sebagai gubernur Jatim dan Menko Polhukam Mahfud MD. "Pak Mahfud cukup kuat di Jatim terutama wilayah Tapal Kuda dan Madura," jelas Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dikutip dari CNN Indonesia.
Apalagi Mahfud juga punya pengalaman lengkap di pemerintahan. Baik legislatif, yudikatif, hingga eksekutif. Sehingga bakal sangat membantu menjalankan roda pemerintahan.
BACA JUGA:Manuver Sandiaga Uno Jadi Bacawapres Lewat PPP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: