6 Film Indonesia Inspiratif yang Cocok Ditonton di Hari Pendidikan, Ada Film Dahlan Iskan!

6 Film Indonesia Inspiratif yang Cocok Ditonton di Hari Pendidikan, Ada Film Dahlan Iskan!

Deretan Film Indonesia inspiratif yang berkisah soal pendidikan.-Pixabay.com-

Tanggal 2 Mei tiap tahun diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Di dunia sinema Indonesia sendiri ada sejumlah film yang layak ditonton di Hari Pendidikan karena punya cerita yang inspiratif dan memotivasi.

Film-film itu punya cerita soal bagaimana sang tokoh punya semangat menempuh pendidikan di tengah keterbatasannya. Ada juga yang menggambarkan bagaimana di tengah kemerdekaan yang sudah diraih Indonesia, akses pendidikan ternyata masih belum merata.

Berikut 6 film Indonesia inspiratif yang cocok ditonton di Hari Pendidikan seperti dilansir dari Mainmain.id (Disway.id National Network).

1. Denias, Senandung di Atas Awan (2006)

Film yang dirilis pada 2006 ini berkisah tentang Denias. Ia seorang anak laki-laki yang tinggal di pedalaman Papua. Meskipun tinggal di pedalaman, Denias memiliki kegigihan untuk mendapatkan pendidikan.

Sayangnya, di dekat tempat tinggalnya tidak ada lembaga pendidikan resmi. Saat satu-satunya tempat ia belajar tidak lagi ada, ia nekat pergi ke kota untuk bisa mengenyam pendidikan.

Perjuangannya untuk meraih cita-cita ternyata tidak sia-sia karena akhirnya ia diterima di sebuah sekolah di kota.

2. Laskar Pelangi (2008)

Film yang diadaptasi dari novel Laskar Pelangi, karya Andrea Hirata ini menceritakan perjuangan anak-anak kurang mampu di sebuah desa di Belitung dalam mendapatkan pendidikan.

Dari film ini kita bisa belajar bahwa kualitas pendidikan tidak hanya bisa didapat melalui sarana prasarana yang baik, tetapi juga dengan tekad dan cita-cita yang kuat.

BACA JUGA:Pemeran Ikal Kecil di Film Laskar Pelangi Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Kasus Begal di Belitung Timur

3. Negeri 5 Menara (2011)

Film yang diadaptasi dari novel ini menceritakan sosok Alif. Remaja sederhana asal Tanah Minang itu bercita-cita masuk SMA agar bisa berkuliah di ITB dan menjelajahi Eropa.

Tetapi mimpi itu harus dikubur tatkala sang ibu menginginkan Alif menempuh pendidikan di sekolah keagamaan, atau pondok pesantren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: