Terkena Stroke, Jangan Atasi dengan Tusuk Jari tapi Segeralah Bawa ke Rumah Sakit!

Terkena Stroke, Jangan Atasi dengan Tusuk Jari tapi Segeralah Bawa ke Rumah Sakit!

Dr Valentinus Besin (kiri) sedang mengamati keadaan pasien stroke yang harus ditangani seksama. -Julian Romadhon-

SURABAYA - HARIAN DISWAY - Terkait penyakit stroke, banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat. Seperti pertolongan pertama bagi orang yang terkena stroke, dengan menusuk ujung jari dan daun telinga dengan jarum.

Bagi Dr Valentinus Besin, Sp.N, upaya yang disebut pertolongan pertama itu adalah mitos belaka. "Tidak, itu bukan pertolongan pertama. Itu mitos. Orang stroke ditusuk jari dan daun telinganya, enggak pengaruh," ujarnya.

Ia memaparkan, bahwa tindakan awal ketika mengetahui seseorang terkena stroke adalah mencatat waktu ketika orang itu terkena serangan. "Kejadiannya jam berapa, orang itu diketahui masih normal, belum terkena stroke itu jam berapa. Itu saja. Lalu bawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Pencatatan waktu itu berguna bagi dokter neurologi untuk mengidentifikasi, apakah pasien masuk dalam golden period atau tidak. Seorang penderita stroke dapat diselamatkan apabila waktu gejala penyumbatan otak berlangsung di bawah 3 sampai 4,5 jam. 

"Jadi, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit. Diusahakan jangan melebihi golden period. Jika melebihi ketentuan itu, atau di atas 4 jam, maka gejalanya semakin parah, penanganannya lebih susah," ujarnya.

Setelah dibawa ke rumah sakit, tim dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, untuk mengetahui gejala dan tanda stroke yang muncul pada pasien tersebut. Setelah itu pasien akan dibaringkan di ranjang sarana medis MRI 3 Tesla untuk dilakukan imaging atau pencitraan pada kepala.

"Dari situ akan diketahui jenis strokenya, mempertegas waktu kejadian, bahkan menentukan ukuran pembuluh darah yang tersumbat," ujarnya. MRI 3 Tesla merupakan alat dengan sistem canggih yang dimiliki RS Premier Surabaya, untuk mendeteksi stroke dengan detail. Sehingga memudahkan tim dokter untuk melakukan penanganan lebih lanjut. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: