Komunitas Nusa Bangsa Datangi PWNU Jatim, Tanyakan Kader NU di Pilpres 2024

Komunitas Nusa Bangsa Datangi PWNU Jatim, Tanyakan Kader NU di Pilpres 2024

Para pemuda NU yang tergabung dalam Nusa Bangsa melakukan aksi di depan kantor PWNU, Kamis, 4 Mei 2023-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Massa yang tergabung dalam Komunitas Nusa Bangsa (KNB) mendatangi kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Kamis, 4 Mei 2024. Mereka adalah gabungan kader NU dari berbagai wilayah di Jatim.

 

KNB mendesak agar NU ikut ambil bagian dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti. Menurut mereka, hingga saat ini, belum ada tokoh NU yang muncul ke permukaan.

 

Bahkan, dalam survei beberapa organisasi, dua tokoh NU: Khofifah Indar Parawansa dan Muhaimin Iskandar elektabilitasnya sangat rendah. Walau begitu, mereka menuntut agar pengurus organisasi yang kini usianya sudah 100 tahun itu untuk lebih aktif.

 

Mereka tidak ingin ada tokoh lain yang mengatasnamakan NU dalam pilpres 2024 nanti. "Kami ingin murni kader NU," kata Pembina Komunitas Nusa Bangsa KH Iskandar Zulkarnaen.

 

Beberapa nama kader NU dinilai kompeten untuk maju dalam pilpres nanti. Di antaranya, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof Mahfud MD, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, hingga Gubes UINSA Prof Ali Maschan Moesa.

 

"Jangan sampai, tokoh sepak bola yang mengatur NU dan Banser. Jangan sampai Indonesia dipimpin orang punya modal. Indonesia bukan pasar modal. Negara itu akan sukses dipimpin negarawan. NU punya sejarah besar dalam membangun Indonesia. Bahkan, sudah ada sebelum negara ini merdeka," ucapnya.

Sementara kelompok pemuda NU lainnya yang tergabung dalam Nahdliyin Bergerak (Nabrak) menarik diri dari aksi itu. Panglima Nabrak Firmansyah Ali mengatakan, salah satu alasan pembatalan aksi itu adalah dugaan netralitas aksi tersebut. Ia menduga aksi itu sudah ditunggangi oknum yang ingin memanfaatkan NU.

"Kami khawatir dalam sowan itu. Sudah keluar dari isu utama yang kami bawa, sehingga terpaksa dibatalkan," ucapnya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: