Dokter di Boston Pertama Kalinya Mengoperasi Otak pada Janin di dalam Rahim

Dokter di Boston Pertama Kalinya Mengoperasi Otak pada Janin di dalam Rahim

Dr Darren Orbach dari Rumah Sakit Anak Boston, AS, bersama timnya berhasil melakukan operasi otak pada janin.-https://www.childrenshospital.org/directory/darren-b-orbach-www.childrenshospital.org

HARIAN DISWAY - Dokter di Boston Children's Hospital dan The Brigham and Women's Hospital di Boston melakukan inovasi medis. Untuk pertama kalinya, mereka membedah pembuluh darah yang cacat di otak bayi saat bayi tersebut masih berada dalam kandungan. 

Bayi itu akhirnya lahir dengan sehat dan selamat pada pertengahan Maret, setelahnya, ia tidak memerlukan pengobatan atau perawatan lain.

"Saya mendengar dia menangis untuk pertama kalinya dan itu.. saya bahkan tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata tentang bagaimana perasaan saya," kata Kenyatta Coleman dari Baton Rouge, Louisiana, ibu bayi itu.

Dilansir dari livescience.com, dalam laporan baru yang diterbitkan pada Kamis, 4 Mei 2023 di jurnal Stroke, dokter menggambarkan prosedur pertama dari jenisnya, yang dilakukan sebagai bagian dari uji klinis yang sedang berlangsung.

Uji coba itu bertujuan menemukan cara baru untuk mengobati malformasi vena Galen (VOGM). Yakni kelainan langka yang mempengaruhi pembuluh darah yang membawa darah beroksigen dari jantung ke otak. 

Dalam VOGM, arteri tertentu di otak tidak terhubung ke kapiler — pembuluh darah halus bercabang yang membantu memperlambat aliran darah —. Sebaliknya, arteri membuang darah ke pembuluh darah di dasar otak, dan darah itu mengalir dengan tekanan tinggi. 

Aliran darah bertekanan tinggi dapat menyebabkan gagal jantung kongestif, tekanan darah tinggi di arteri paru-paru (hipertensi paru), cedera dan kehilangan jaringan otak, atau pembesaran kepala (hidrosefalus).

VOGM memengaruhi sekitar 1 dari 60 ribu kelahiran, menurut pernyataan dari American Heart Association (AHA). Perawatan standarnya dilakukan setelah lahir. Itu melibatkan pemblokiran koneksi arteri ke vena di dalam malformasi. 

Namun, prosedur tersebut tidak selalu dapat mengantisipasi gagal jantung, dan bisa jadi sudah terlambat untuk mencegah kerusakan otak yang melumpuhkan atau mengancam jiwa.

Maka, tim dokter dari dua rumah sakit itu meluncurkan uji coba untuk mengobati VOGM lebih cepat, saat janin masih dalam kandungan. Pendekatan baru itu menggunakan operasi dalam rahim yang dirancang untuk mengurangi aliran darah yang agresif melalui VOGM. 

Uji coba akan mencakup sekitar 20 bayi, secara total, dan bayi yang baru dirawat, Denver Coleman, adalah yang pertama menjalani prosedur itu.

“Dalam kasus pertama, setelah operasi dan ketika bayi itu lahir, kami sangat senang melihat penurunan agresif yang biasanya terlihat, tidak muncul sama sekali,” ujar Dr Darren Orbach, co-direktur Pusat Bedah & Intervensi Serebrovaskular di Rumah Sakit Anak Boston. 

Pada usia enam minggu, perkembangan bayi Coleman dilaporkan sangat baik. Ia tak melakukan pengobatan apa pun. "Makan secara normal, berat badan bertambah. Tidak ada tanda-tanda efek negatif pada otak," ungkapnya

Denver dan Kenyatta Coleman, ibu dan anak itu menjalani prosedur "transuterin" selama 34 minggu dan dua hari setelah kehamilan. (VOGM didiagnosis tepat setelah USG pada 30 minggu, dilansir dari CNN.) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: livescience.com