Soe Tjen Marching dan Fakta Gerakan 1 Oktober 1965: Bulgur, Keluar-Masuk Sakit (19)

Soe Tjen Marching dan Fakta Gerakan 1 Oktober 1965: Bulgur, Keluar-Masuk Sakit (19)

Soe Tjen Marching kerap mendengar pengalaman dari para korban peristiwa 1965. Pengalaman yang dituangkannya dalam buku.-Soe Tjen Marching-

Di dalam penjara itu, mereka tentu tetap hidup tak layak. Namun, suatu waktu, dia mendapat kabar bahwa ada salah seorang tahanan baru. Usianya sudah tua, dan dia pandai menangkap dan memasak ular. Saat ditemui, rupanya dia kenal orang itu. "Mbakyu!," teriaknya. Yang bersangkutan menoleh. Mereka berpelukan sesaat. Keduanya sesama bekas Gerwani. Hanya, usianya jauh di atasnya.

"Si mbakyu itu cukup sehat. Dia bilang, karena sudah tua, sudah enggak ada yang mau memperkosa dia. Nasibnya lebih 'beruntung' ketimbang tahanan lain yang masih relatif muda seperti saya," ujarnya. Lantas perempuan tua itu mengatakan, "Arbeit macht frei. Tahu kalimat itu? Artinya, kerja membuatmu bebas. Seperti dijanjikan Nazi kepada orang Yahudi yang disuruh kerja paksa".

Dalam tahanan, mereka membuat kerajinan tangan. Seperti menyulam, bercocok tanam dan lain-lain. Hasilnya untuk para sipir. Mereka tak dapat apa-apa. Tapi beberapa ada yang berbelas kasih. Menyelipkan uang secara diam-diam. Untuk dibelikan sikat gigi, odol dan sabun mandi. (Heti Palestina Y-Guruh Dimas Nugraha)

Indeks: Para pengkotbah datang, baca besok...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: