Kader Lingkungan, Kunci Perubahan Manajemen Lingkungan Masyarakat
Ketua RT 23 / RW 7, Desa Sekardangan, Sidoarjo Hery Sugiono berbagi wawasan bareng kader dan pengurus lingkungan Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Sabtu, 20 Mei 2023.-Eko Setyawan-
SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Lingkungan Edukasi Sampah, di wilayah RT 23/RW 7 Desa Sekardangan, Sidoarjo, sering menjadi jujukan banyak kalangan warga peduli lingkungan, melakukan studi tiru.
Seperti, pada Sabtu, 20 Mei 2023, ada sebanyak 20 orang, tergabung dari para kader dan pengurus lingkungan RT 02 / RW 04 Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya, berkunjung ke sana. Mereka, ingin belajar melakukan manajemen perubahan lingkungan untuk warga.
Kedatangan rombongan itu, disambut hangat Ketua RT 23 Hery Sugiono, didampingi Ketua RW 7 Haryanto. Setibanya rombongan, mereka diajak sharing dan berdiskusi terkait pengolahan sampah. Tak terkecuali, Edi Priyanto, Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah pun, ikut hadir menemui para rombongan.
BACA JUGA: Kebakaran Tempat Pembuangan Sampah Masih Marak, TPA Putri Cempo Solo Masih Belum Padam
Edi menjelaskan secara detail, bagaimana itu strategi dan tahapan dalam melakukan perubahan masyarakat. Menurutnya, mewujudkan perubahan di tengah masyarakat, setiap pengurus, misalnya, perlu memiliki tekad untuk berubah, peduli dan berbagi.
"Butuh seseorang yang bisa dicontoh. Sebagai penggerak di tengah masyarakat untuk melakukan suatu perubahan. Seperti, change champion, atau local hero. Bisa dari ketua RT, RW, atau dari tokoh masyarakat setempat," kata Edi, di tengah diskusi yang gayeng itu, Sabtu, 20 Mei 2023.
Dengan demikian, sesuatu yang lebih baik, berkaitan dengan peduli kepada sesama warga dan lingkungan itu akan terwujud. "Ya, memang akan sedikit membutuhkan pikiran, tenaga maupun materi/dana, untuk mewujudkan lingkungan yang tentram, bersih, sehat, indah, aman, nyaman, harmonis dan sejahtera, itu," terang Edi.
"Yang tak kalah pentingnya adalah dibutuhkan change agent atau kader lingkungan. Merekalah, yang nanti berperan menjadi motor penggeraknya. Mengajak warga, melakukan perubahan yang diharapkan," lanjut Edi.
"Sebab, untuk menjaga lingkungan, juga diperlukan peran aktif warga sekitar. Terlibat dalam proses kegiatan perubahan lingkungan. Sehingga mempunyai rasa memiliki, di dukung komunikasi dan transparansi, yang terbangun baik antar pengurus dan warga," imbuh Edi.
Selain diskusi tentang program manajemen perubahan, rombongan juga melakukan studi tentang bagaimana pengelolaan urban farming yang efektif di lingkungan pemukiman warga.
Serta, bagaimana melakukan manajemen bank sampah yang efektif, dan pemakaian teknologi dan informasi, untuk memudahkan administrasi warga dalam pengelolaan bank sampah dan administrasi RT dan RW. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: