Kritikus Film: Serial HBO The Idol Terlalu Vulgar dan Norak

Kritikus Film: Serial HBO The Idol Terlalu Vulgar dan Norak

Poster serial The Idol di MAX 4 Juni 2023--IMDB

HARIAN DISWAY - Penggemar The Weeknd tentu tidak asing dengan proyek serial pertama: The Idol. Serial drama di bawah naungan HBO–atau yang sekarang dikenal MAX–itu diputar pertama kalinya dalam Cannes Film Festival 22 Mei 2023 dan disambut standing ovation. Namun, film itu rupanya juga mendapat banjir kritikan.

 

The Idol menceritakan kisah Jocelyn (Lily-Rose Depp) seorang penyanyi pop terkenal yang mengalami tekanan mental dan trauma karena kematian sang ibu. Tur konsernya harus dibatalkan. Kehidupannya semakin rumit saat dia bertemu pemimpin kultus modern bernama Tedros (The Weeknd/Abel Tesfaye) di klub malam.

 


(dari kiri) Abel Tesfaye The Weeknd, Lily-Rose Depp, dan Sam Levinson dalam Cannes Film Festival 22 Mei 2023--IMDB

 

Pergantian Sutradara

Awalnya, proyek itu disutradarai oleh Amy Seimetz. Namun, pada akhir April 2023, Seimetz dikabarkan keluar dan menyudahi perannya sebagai sutradara saat produksi sudah berjalan 80 persen. Keputusan besar itu disebabkan oleh Abel Tesfaye (sebagai salah satu kreator serial) merasa Seimetz terlalu menanamkan female perspective dalam proses kreatifnya.

 

Bangku sutradara diambil alih oleh Sam Levinson yang sudah menyutradarai serial terkenal dari HBO: Euphoria. Serial itu sempat mendapat komentar buruk karena dinilai terlalu vulgar dan mengobjektifikasi remaja SMA.

 

Respon Kritikus setelah Pemutaran di Cannes Film Festival 2023

Cannes Film Festival menjadi tempat pertama The Idol dipertunjukkan dan mendapatkan standing ovation. Meski begitu, komentar negatif dari berbagai kritikus di Rotten Tomatoes membuat film tersebut mendapat rating 9 persen. Kritikus menilai penyampaian The Idol kurang mengena, cerita terasa kopong, seksis, dan norak

 


Cuplikan adegan Tedros dan Jocelyn dalam The Idol--IMDB

 

Memang dari trailer, penonton sudah dapat menduga jalan cerita akan erat dengan hal-hal erotis sebagai bentuk penggambaran gelapnya dunia hiburan Hollywood. Kritikus menyayangkan, eksekusi yang mereka gambarkan tidak elegan.

 

Adegan vulgar yang sudah ada dalam dua episode pertama adalah foto Jocelyn yang wajahnya dipenuhi air mani, masturbasi, pemotretannya yang tanpa busana, dan adegan erotis lainnya.

 

Itu lah yang membuat Jo-Ann Titmarsh–kritikus dari Evening Standard–merasa The Idol mendegradasi penggambaran perempuan. Ditambah lagi, saat adegan sensual, hanya Lily saja yang hampir telanjang dan Tesfaye tidak melepaskan bajunya sama sekali.

 


Cuplikan adegan Jennie Kim (ujung kiri) dan Lily-Rose Depp (tengah) menari bersama dalam The Idol--IMDB

 

Begitu juga bagi Robert Daniels dari The Playlist, baginya setelah menonton dua episode pertama, ia masih kesulitan untuk memahami kisah dan karakter Jocelyn hingga berujung pada kosongnya simpati penonton untuk karakter utama. “Bukannya memahami jiwa Jocelyn, sepanjang dua episode hanya tubuhnya yang menjadi pertunjukkan utama,” tulisnya, ulasan lengkap di The Playlist 23 Mei 2023.

 

Jalan cerita yang terkesan berfokus pada kevulgaran itu dianggap norak oleh Peter Debruge dari Variety. Baginya, naskah serial itu sengaja dibuat untuk membodohi penonton sehingga mereka berpikir sedang mengamati kehidupan Hollywood. “Kalau terlalu banyak, jadinya klise dan norak,” tulisnya dalam ulasan.

 

Penonton dapat menilai sendiri kualitas serial The Idol karena akan segera tayang di MAX (atau aplikasi HBO GO di Indonesia) pada 4 Juni 2023. Apakah nantinya, Anda memiliki pemikiran yang sama dengan kritikus? (Dara Nabila Salsabyla)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: