Cheng Yu Pilihan Bendaharan PSMTI Malang Kota Widyasari Ramayanti: Bu Ci Xin Lao

Cheng Yu Pilihan Bendaharan PSMTI Malang Kota Widyasari Ramayanti: Bu Ci Xin Lao

Cheng Yu Widyasari Ramayanti --

ADA satu hadis terkenal yang artinya: ”Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Hadis itu ditafsirkan beragam, terutama kalimat pertamanya. Ada yang mengartikannya sebagai anjuran agar jangan putus asa kalau usaha hari ini gagal, sebab masih ada hari esok yang panjang. 

Ada juga yang memahaminya sebagai seruan agar dalam mengusahakan hal-hal yang terkait dengan keduniawian, harus dilakukan dengan sebaik dan sekeras mungkin, supaya mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya –yang bahkan bisa mencukupi seluruh kebutuhan hidup yang selama-lamanya. 

Terserah Anda mau pakai penafsiran yang mana. Keduanya sama-sama bagusnya. 

BACA JUGA:Ada Kejutan, Ketua DPP Nasdem: Cawapres Pendamping Anies Baswedan Diumumkan Satu Dua Hari Ini

BACA JUGA:Pemprov Jatim Dapatkan Opini WTP dari BPK, 8 Tahun Berturut-Turut

Widyasari Ramayanti sepertinya cenderung pada tafsir yang kedua. Dari sepupunyi, bendahara PSMTI Malang Kota yang sekaligus sekretaris DPD PITI Malang Raya tersebut mendapatkan motto: ”Semangat hidup setiap hari untuk hidup yang hanya sekali.” Mirip dengan yang jauh-jauh hari diajarkan pepatah Tiongkok, ”不辞辛劳” (bù cí xīn láo): tak gentar menghadapi kesulitan, terus berusaha mati-matian. 

Sepupu Widyasari bernama Hariyasin. Ia konsultan pajak yang tinggal di Banjarmasin. ”Saat rakernas PSMTI di Banjarmasin, saya sengaja menemuinya untuk menyambung silaturahmi. Darinya saya mendapat banyak sekali pelajaran,” kata Widyasari. 

Widyasari menceritakan, kisah hidup sepupunyi sungguh luar biasa dan sangat menginspirasi. ”Beliau betul-betul hidup dari nol. Papanya pernah dipenjara. Kuliah cari full beasiswa. Sekarang sudah menulis tiga buku: Pengampunan Pajak di Indonesia, Hukum Pajak di Indonesia, dan Pengadilan Pajak di Indonesia,” terang Widyasari. 

Sejak dahulu, filsuf besar Konfusius mengajarkan kita untuk ”见贤思齐” (jiàn xián sī qí): meneladani setiap orang yang terpuji. Widyasari mengingatkan kita akan hal ini. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: