Kecanduan HP Bisa Bikin Anak Telat Bicara, Bidan di Pasuruan Banyak Temukan Kasus

Kecanduan HP Bisa Bikin  Anak  Telat Bicara, Bidan di Pasuruan Banyak Temukan Kasus

Ilustrasi bayi bermain handphone. -Foto by ISTOCK-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Saat anak rewel, memberikan gadget memang bisa menjadi salah satu cara instan untuk menenangkan. Namun, membiarkan anak terlalu sering bermain gadget justru dapat menyebabkan beberapa dampak negatif pada pertumbuhan sang anak. 

Sejak 2017, Pediatric Academic Societies (PAS) menyampaikan hasil penelitiannya tentang tumbuh kembang anak. Dari penelitian itu terungkap bahwa anak yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk memainkan gadget berisiko mengalami keterlambatan bicara. Bahkan, untuk setiap 30 menit memainkan gadget, terjadi risiko meningkatkan keterlambatan bicara sebesar 49 persen. 

Studi penelitian Dr Chaterine Birken yang merupakan profesor perkembangan perilaku anak di University of Michigan, Amerika Serikat, ini melibatkan 894 anak antara usia 6 bulan – 2 tahun. Hasil riset tersebut memang tidak menemukan dampak negatif gadget terhadap keterampilan komunikasi lainnya, seperti bahasa tubuh, interaksi sosial dan gerak tubuh.  Namun semakin banyak waktu balita bermain HP, semakin besar risiko balita mengalami keterlambatan bicara ekspresif. 

Bidan Intan Sineningtiyas yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Grati di Kabupaten Pasuruan sering mendapati kasus anak-anak yang telat bicara karena kebanyakan bermain HP. Biasanya, karena orang tua tidak mau repot saat anaknya rewel. 

"ini sudah ketiga kalinya saya menemukan kasus balita umur 3 tahun yang sama sekali belum bisa bicara. Penyebabnya karena kecanduan HP. Sang anak sering menangis kalau tidak diberi HP bahkan sampai tantrum,”  Ujar bidan berusia 30-an tahun itu.


Bidang Intan Sineningtiyas (kanan) sedang menangani bayi di Puskesmas Grati, Pasuruan. -Foto: Berliana For Harian Disway-

Intan mengatakan, anak yang memiliki ketergantungan gadget memiliki risiko untuk mengalami gangguan pada proses kemampuan bicaranya. Pemberian gawai pada anak di bawah usia lima tahun ini bisa mengurangi rangsangan pada interaksi sosialnya. Pasalnya, smartphone tak membutuhkan respons anak sehingga anak akan sulit untuk berinteraksi secara alami. Nah, hal inilah yang bisa berdampak pada proses bicaranya.

Intan menambahkan, otak merupakan daerah yang paling terdampak ketika anak sering bermain HP. Sebab, otak merupakan pusat aktivitas sensorik. Nah, dampak kecanduan gadget ini bisa membuat otak mengalami "kerusakan". Kerusakan inilah yang memicu anak kesulitan untuk mencerna kata-kata dan sulit belajar bicara. 

Lalu bagaimana membatasi anak-anak bermain gadget? Intan pun berbagi tip mengatasi anak yang kecanduan bermain HP. Pertama, sering mengajak sang buah hati mengobrol. Perhatikan suara yang terucap dari si kecil. Meski Anda tidak mengerti maksudnya, ulangi lagi suaranya sesuai yang Anda tangkap. Dengan begitu, sang anak akan merasa sedang berbicara sehingga terbentuklah interaksi alami yang terjadi dua arah.

Kedua, mengajak anak main bersama. Dengan begitu anak tidak bosan dan jenuh. Dan yang penting lupa lupa dengan keseruan di gadget-nya. Dan yang ketiga, ketika Anda memperbolehkan sang anak untuk bermain HP, gunakan fitur parental control untuk membatasi dan mengatur waktu bermain sang anak. (Berliana Wahyu A, mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: