ChatGPT Masuk ke Dunia Pendidikan, Teknik Pengajaran dan Evaluasi Harus Berubah

ChatGPT Masuk ke Dunia Pendidikan, Teknik Pengajaran dan Evaluasi Harus Berubah

PHILIP FONG-AFP-SAM ALTMAN, CEO OpenAI ketika berbicara di Keio University, Tokyo, 12 Juni 2023.-

TOKYO, HARIAN DISWAY – Revolusi di bidang pendidikan memang tak terhindarkan. Sama seperti saat kalkulator hadir beberapa dekade silam. Tetapi, pembelajaran tetap tidak akan bisa tergantikan. Itulah yang diucapkan Sam Altman, pendiri ChatGPT, kepada para mahasiswa di Keio University, Jepang, Senin, 12 Juni 2023.

 

’’Mungkin, PR membuat esai tidak akan pernah sama lagi,’’ ucap CEO OpenAi tersebut. ’’Ini seperti kalkulator untuk kata-kata. Inilah alat baru dalam pendidikan. Artinya, cara kita mengajar harus berubah. Cara kita mengevaluasi siswa harus berubah,’’ tambahnya.

 

Kehadiran ChatGPT memang mengubah banyak hal. Ia seperti menghadirkan imajinasi film fiksi ilmiah. Bisa menghasilkan tulisan, percakapan, atau penerjemahan seperti manusia. Dan itu terjadi dalam hitungan detik.

 

Tetapi, ChatGPT telah menimbulkan kekhawatiran di banyak sektor. Termasuk di bidang pendidikan. Banyak yang mengkhawatirkan para siswa akan menyalahgunakan aplikasi pintar itu alih-alih mengerjakan soal sendiri. Sebab, ChatGPT memang bisa menghasilkan tulisan yang natural. Seperti layaknya karya manusia.

 

Altman berada di ibu kota Jepang itu dalam rangkaian tur dunianya. Ia bertemu dengan beberapa pimpinan perusahaan dan politisi untuk membahas kemungkinan pengaturan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI)

 

Altman selalu mendesak para politisi untuk membuat aturan soal AI. Sebab, jika teknologi itu keliru, maka hasilnya akan sangat salah. "Alat kami ini masih sangat primitif. Tetapi, beberapa tahun ke depan, alat ini bisa berkembang sangat luar biasa,’’ ucap Altman.

 

Altman menyambut baik upaya membuat aturan untuk AI. Tetapi, ia tetap merasa khawatir. ’’Kami akan merasa sangat bertanggung jawab. Tidak peduli bagaimana nanti kesalahan yang dibuat oleh AI,’’ ujarnya.

 

Ia juga meredam ketakutan banyak orang tentang kehadiran AI yang bisa menciptakan pengangguran. Tetapi, Altman mengakui bahwa beberapa pekerjaan akan hilang. ’’Hampir semua prediksi salah. Tetapi, memang akan ada pekerjaan baru yang muncul,’’ ujar Altman. (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: