Waktu Terbaik Lempar Jumroh Adalah Sore Atau Malam Hari

Waktu Terbaik Lempar Jumroh Adalah Sore Atau Malam Hari

Jamaah melempar jumroh di Mina-MCH Kemenag 2023-

HARIAN DISWAY - Saat ini seluruh jemaah haji Indonesia berada di Mina untuk menjalani rangkaian haji yaitu melempar jumrah, Ula, Wustha, dan Kubra. 

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah haji  agar mematuhi jadwal atau waktu dan jalur melempar jumrah yang telah ditetapkan  dan yang telah diberikan sesuai kloternya masing-masing. 

“Dihimbau jemaah tidak melempar jumrah setelah matahari tergelincir (ba’da zawal) karena alasan keselamatan dan menghindari risiko cuaca panas dan bahaya kepadatan jemaah,” kata Jubir PPIH Achmad Fauzin Kamis, 29 Juni.

BACA JUGA:Jamaah Mulai Melontar Jumroh di Mina  

“Pilih waktu sore atau malam hari, agar terhindar dari sengatan cuaca panas,” imbuhnya. 

Selain itu, jemaah lanjut usia dan kategori risiko kesehatan tinggi kata Fauzin agar mewakilkan lontar jumrahnya kepada keluarga, sesama jemaah, atau petugas yang telah melaksanakan lontar jumrah. 

“Orang yang mewakili lempar jumrah boleh yang sudah berhaji atau pun yang belum berhaji. Jemaah atau petugas boleh melaksanakan badal lempar jumrah untuk satu orang atau lebih hingga tak terbatas,” kata Fauzin.

BACA JUGA:Macet Parah, Kemenag Protes Ke Mashariq: Hak Jamaah Harus Dipenuhi

Dikatakan Fauzin, hukum mewakilkan lempar jumrah adalah boleh dan status hukumnya sah serta tidak dikenakan dam.

“Boleh mengakhirkan lempar jumrah hari tasyrik pada hari terakhir tanggal 12 Zulhijah (bagi jemaah nafar awal) atau tanggal 13 Dzulhijah (bagi jemaah nafar tsani),” katanya. 

BACA JUGA:Penyebab Macet Parah Jalur Muzdalifah-Mina

Fauzin mengatakan bahwa jemaah harus lebih bijak dan lebih mengutamakan keselamatan serta kesehatan masing-masing, sehingga pelaksanaan lontar jumrah sebagai bagian wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan tertib. 

Ia  juga mengingatkan pada saat menuju dan saat di tempat melempar jumrah, jemaah agar tetap berkelompok dan jangan memisahkan diri. “Jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju jamarat bila menemui hambatan dan kesulitan. Membekali diri dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi,” ungkapnya.(*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: