Penyebab Macet Parah Jalur Muzdalifah-Mina

Penyebab Macet Parah Jalur Muzdalifah-Mina

Ketua PPIH dan Dirjen PHU Hilman Latief melakukan penyisiran di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah pagi-Kemenag-

HARIAN DISWAY - Kemacetan parah sempat terjadi pada pergerakan bus yang mengangkut jamaah haji dari Muzdalifah menuju padang jumroh di Mina. 

Pengangkutan dijadwalkan dimulai pada 9 Dzulhijjah (27 Juni) hingga 10 Dzulhijjah (28 Juni). Namun pergerakan bus terhalang di beberapa titik karena kepadatan jamaah yang berjalan kaki. 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Hilman Latief menyebut, keterlambatan proses evakuasi terjadi antara lain karena kemacetan yang terjadi di jalur taraddudi (shuttle) bus yang mengantar jemaah dari Muzdalifah ke Mina. 

BACA JUGA:Sempat Macet Parah, Semua Jemaah Indonesia sudah Tinggalkan Muzdalifah

Jalur itu juga banyak dilalui oleh jemaah haji dari berbagai negara yang akan melakukan lontar jumrah setibanya di Mina. Sehingga menambah kepadatan jalan raya. 

"Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jemaah. Di tambah banyak juga jemaah yang memilih berjalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jemaah di Muzdalifah," sebutnya.

BACA JUGA:Cerita Jemaah Haji yang Sempat Telantar di Muzdalifah

Kedua, keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah tidak hanya dialami Indonesia. Jemaah dari sejumlah negara juga mengalami hal sama, antara lain Filiphina, Malaysia, dan lainnya. "Hanya, Indonesia adalah jemaah terbanyak. Sehingga paling terdampak," ujarnya.

Tim PPIH pusat Kemenag sejak pagi tanggal 10 Dzulhijjah melakukan penyisiran di seluruh Muzdalifah untuk memastikan tidak ada jamaah yang tertinggal. "Hingga pukul 07.00 pagi kami melakukan penyisiran. Tinggal beberapa orang yang tertinggal dan harus kita evakuasi dengan ambulans," kata Hilman. 

Hilman memastikan saat ini kondisi di Muzdalifah sudah tertangani. Sampai siang ini sudah tidak ada lagi jemaah yang berada di Muzdalifah. Meskipun susunan pengangkutan bus berdasarkan maktab kemungkinan amburadul.

"Memang secara proporsi tidak sesuai maktab. Tapi prioritas kita adalah jamaah keluar dulu dari Muzdalifah," jelasnya. "Kita sekarang siapkan mitigasi potensi penanganan masalah di Mina. Sehingga persoalan di Muzdalifah diharapkan tidak berdampak lebih jauh di Mina," pungkasnya.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: