Drama Kurban Dialami Dewi Perssik
Ilustrasi sapi Dewi Perssik --
Sopir: ”Gimana sih, Pak RT kok marah-marah?”
Malkan: ”Cepet… bawa sendiri sapi kambing. Cepet… kalau sampai jam tujuh belum diambil, saya akan lepas.”
Sopir lalu lapor ke Dewi. Pak RT marah, menolak sapi, minta seratus juta. Akhirnya Dewi mengunggah di Instagram itu.
Dewi, melalui sopir dan pembantu, mengerahkan pemuda karang taruna untuk mengangkut sapi dan kambing itu. Disembelih di tempat lain. Semua dagingnya didrop ke rumah Dewi, lalu dibagikan semua ke warga sekitar.
Malkan sewot. Kepada wartawan, ia mengatakan: ”Saya kan malu pada warga saya. Sepertinya saya kagak dipercaya motong daging kurban. Kalau enggak niat kurban, bilang aja.”
Dewi juga marah. Kepada wartawan, bilang: ”Masak, ketua RT kayak gitu. Saya kurban bukan sekali ini saja. Tiap tahun. Saya pernah bagi-bagi sembako buat warga sini, tapi ia (Malkan) malah enggak jelas baginya ke siapa.”
Ketika didamaikan di masjid, ditonton warga, malah tambah ribut. Malkan marah lantaran dituduh memeras Dewi Rp 100 juta. Sebaliknya, Dewi membalas sengit.
”Lha maksud saya, bapak… Bapak bisa nggak, bapak tidak emosi pak? Bapak ini kan RT gitu, lho…. Kami kan warga. Otomatis, kami kan anak. Dan, bapak adalah bapak kita. Bisa nggak, bapak bicara baik-baik?”
Warga di dalam dan di luar masjid, menyoraki: ”Woooow…..” Ada juga yang tepuk tangan. Bersuit-suit. Sebagian warga masih menenteng tas kresek isi pembagian daging.
Malkan tambah ngamuk, mendamprat Dewi lebih keras lagi. Dewi balik membalas lebih tajam. Mengungkit soal dia pernah membagi sembako. Malkan kaget. Membela diri, membentak. Akhirnya Dewi meninggalkan masjid, sambil menangis.
Warga masih menonton. Tidak segera pulang, memasak daging. Tas kresek isi daging masih mereka tenteng. Mungkin, mereka anggap drama itu lebih seru daripada langsung masak daging.
Dewi pergi, jalan di antara kerumunan warga. Kelihatan, warga kasihan ke Dewi. Ada yang nyeletuk: ”Yang sabar…. Mbak Dewi.” Disapa begitu, Dewi berusaha senyum.
Dewi diikuti pembantunya bernama Rosmini. Ngintil, mengikuti Dewi jalan pulang sambil menangis. Rosmini dicegat wartawan, ditanya soal kronologi.
Rosmini: ”Sebenarnya, sopir Mbak Dewi itu orangnya agak budek. Mungkin Pak Sopir salah denger soal seratus juta itu. loh….” Setelah bicara begitu, Rosmini jalan ngibrit, mengikuti bos Dewi.
Malkan keluar masjid. Ia tampak masih tidak puas. Kepada wartawan, ia mengatakan tidak ingin ribut-ribut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: