“Bob Marley: One Love”: Kisah Hidup tentang Legenda Reggae akan Difilmkan

“Bob Marley: One Love”: Kisah Hidup tentang Legenda Reggae akan Difilmkan

Sosok legenda musik reggae Bob Marley yang akan difilmkan dengan sutradara Reinaldo Marcus Green (King Richard) dan diproduksi oleh putra Marley, Ziggy Marley dalam judul Bob Marley: One Love, diperankan oleh Kingsley Ben-Adir.--

HARIAN DISWAY - Musik Bob Marley memang tak lekang oleh waktu. Siapa pun yang mendengar lagu-lagunya untuk pertama kali pada 2023 ini, pasti akan menemukan sesuatu untuk dicintai. Itulah yang akan muncul dalam film biografi tentangnya: Bob Marley: One Love.

Sosok legenda musik reggae, Bob Marley, difilmkan. Film itu disutradarai oleh Reinaldo Marcus Green (King Richard) dan diproduksi oleh putra Marley, Ziggy Marley. Sosok Bob Marley dalam Bob Marley: One Love diperankan oleh Kingsley Ben-Adir. 

Bagi Marcus dan Ziggy, detail cerita dan orisinalitas tentang sosok Marley adalah prioritas utama. Seperti dilansir ew.com, Green sempat datang dan berdiskusi untuk mendapatkan restu dari Ziggy dan keluarga. 

"Karena saya tahu bahwa saya akan mendapatkan akses ke hal-hal yang tidak berada dalam domain publik: percakapan nyata dan kenangan dari orang-orang yang pernah berinteraksi dengan Bob," katanya. 

Green menyebut bahwa Ziggy juga merupakan saksi hidup perjalanan Marley. Saat itu, Ziggy berusia 11-12 tahun. Masih sangat muda. "Tapi itulah saat yang paling berkesan. Ziggy ingat banyak tentang mendiang ayahnya,"

"Itu menyenangkan dan emosional," sahut Ziggy. "Kami menjelajahi berbagai elemen dari mendiang ayah yang tidak diketahui orang. Termasuk berbagai emosi yang ia alami. Saya benar-benar belajar beberapa hal juga," lanjutnya. 

Sebagai seseorang yang ada pada periode itu, Ziggy seperti membawa kembali banyak kenangan dan hal-hal yang tersembunyi di dalam dirinya.

Sementara banyak biopik musik berlangsung beberapa tahun dari kehidupan subjek, Bob Marley: One Love berfokus pada hal yang sangat spesifik. Yakni mengarah ke penampilan Bob di One Love Peace Concert pada tahun 1978, yang terjadi di tengah krisis di Jamaika. 

"Kami tahu sejak awal bahwa kami tidak ingin membuat cerita cradle-to-grave," kata Green. Ia menjelaskan, pada periode waktu tertentu, '76-77, banyak yang terjadi dalam hidup Bob. Itu adalah periode kejeniusan kreatif yang hebat, tetapi dia juga berurusan dengan banyak hal, termasuk kanker. 

Pada periode itu, Bob ditantang sebagai seorang pria, sebagai seorang ayah dan suami, juga sebagai seorang musisi. "Jadi ini adalah cuplikan dari hidupnya yang berbicara tentang seluruh hidupnya," ungkapnya. 

Menurut Green, film yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 12 Januari 2024 itu terdapat kilasan kehidupan dan masa kecil Bob. "Tetapi ini bukan tentang kapan dia lahir dan kapan dia meninggal. Kami merasakan film ini lebih tentang bagaimana musiknya hidup dan bagaimana pesannya terus menyebar," tambahnya. 

Maka jika seseorang ingin mengenal Bob Marley, ia harus menyelami periode waktu itu. "Inilah saat-saat yang benar-benar mengubahnya menjadi orang yang kita kenal sekarang," ujar Ziggy. 

Persiapan Ben-Adir untuk peran tersebut, ia banyak belajar tentang cara bermain gitar. Ia berusaha menyesuaikan diri ketika menampilkan musik Marley di sepanjang film. Namun, sejarah Jamaika tahun '70an seperti yang terlihat di film, juga akan memberikan pemahaman baru kepada penonton tentang lagu-lagu ikonik Bob. 

"Kita semua tahu nadanya dan kita bisa menari mengikutinya. Tapi kita tidak mengerti liriknya," kata Green. Sebab, Jamaika sedang mengalami masa yang sangat kacau pada waktu itu. Film itu menunjukkan konteks politik yang lebih luas, dan memecahnya dengan cara yang memungkinkan penonton tidak hanya mendengar musiknya, tetapi mendengarkan pesan-pesannya. (Guruh Dimas N)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: