CN-235 Terima Order 100 Unit ke Afrika dan Amerika Latin

CN-235 Terima Order 100 Unit ke Afrika dan Amerika Latin

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada wartawan setelah bertemu Presiden Jokowi, 10 Juli 2023. -Setpres-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - PT Dirgantara Indonesia (DI) menorehkan catatan emas dalam industri pertahanan nasional. Kini sudah bisa memproduksi hingga delapan unit pesawat Casa Nurtanio 2 mesin 35 penumpang (CN-235) dalam setahun. Meningkat dari sebelumnya yang hanya dua hingga tiga unit.

Pesawat angkut militer ini bahkan makin banyak peminatnya. Ada 100 unit permintaan dari berbagai negara. Mulai dari Afrika hingga Amerika Latin. Sebelumnya, beberapa negara juga pernah memesan pesawat ini. Seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Pakistan, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.

Itu membuktikan bahwa CN-235 ini bisa diandalkan. Mengingat kegunaannya pun fleksibel. Bisa menjadi transportasi pasukan, pesawat evakuasi medis, pengiriman barang hingga logistik, serta pesawat perang anti-kapal selam.


Pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia.-Indonesian Aerospace-

Tentu saja, peningkatan jumlah produksi itu sangat menguntungkan. Apalagi harga setiap unit dibanderol sebesar USD 27,5 juta atau sekitar Rp 385 miliar. Juga sekaligus menerbitkan kebanggaan tersendiri.

BACA JUGA:Isi Pertemuan Empat Mata Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo

BACA JUGA:Gerindra: Cawapres Prabowo Terserah Muhaimin

Laporan itulah yang disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo. Keduanya bertemu di Istana Negara, Senin, 10 Juli 2023. "Terutama laporan perkembangan industri pertahanan, perkembangan hubungan kita dengan beberapa negara di bidang pertahanan, dan juga perkembangan geopolitik cukup bagus perkembangannya,” ujarnya.

Prabowo bangga dengan capaian DI. Ada upaya keras untuk meningkatkan produktivitas tersebut. Baik dari revitalisasi hingga reformulasi prosedur kerja. 

Ia pun berkomitmen untuk terus mendorong industri pertahanan supaya lebih efisien, produktif, dan inovatif. Serta tidak malu-malu kerja sama dengan siapa pun yang bisa membawa nilai tambah.

Kini, beberapa negara ingin meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia. Terutama dalam bentuk pengiriman perwira dan bintara negara lain. Yakni akan dilatih di Indonesia.

“Mereka juga minta kita ke negara mereka untuk melatih pasukan mereka. Ini saya kira juga menunjukkan Indonesia terus dihormati dan menjadi panutan banyak negara, terutama negara-negara Afrika,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: